Turun 0,67%, Ekspor RI di November 2023 Capai USD22 Miliar

Jum'at, 15 Desember 2023 - 11:29 WIB
loading...
Turun 0,67%, Ekspor RI di November 2023 Capai USD22 Miliar
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekspor November 2023 mencapai USD22,00 miliar atau turun 0,67% dibanding Oktober 2023. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik ( BPS ) melaporkan bahwa ekspor November 2023 mencapai USD22,00 miliar atau turun 0,67% dibanding Oktober 2023. Dibanding November 2022, nilai ekspor juga menyusut sebesar 8,56%.

"Ekspor nonmigas November 2023 mencapai USD20,72 miliar, turun 0,29 persen dibanding Oktober 2023 dan turun 9,76 persen jika dibanding ekspor nonmigas November 2022," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini di Jakarta, Jumat (15/12/2023).



Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–November 2023 mencapai USD236,41 miliar atau turun 11,83% dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara itu, ekspor nonmigas mencapai USD221,96 miliar atau menyusut 12,47%.

"Penurunan terbesar ekspor nonmigas November 2023 terhadap Oktober 2023 terjadi pada komoditas besi dan baja sebesar USD167,1 juta (6,82 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD159,7 juta (6,56 persen)," ucap Pudji.



Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–November 2023 turun 9,70% dibanding periode yang sama tahun 2022, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 10,55% dan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 21,47 persen.

"Ekspor nonmigas November 2023 terbesar adalah ke China, yaitu USD5,41 miliar, disusul India USD2,01 miliar dan Amerika Serikat USD1,94 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 45,16 persen," sambung Pudji.

Sementara itu, ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar USD3,78 miliar dan USD1,29 miliar.

"Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–November 2023 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD33,76 miliar (14,28 persen), diikuti Kalimantan Timur USD25,78 miliar (10,91 persen) dan Jawa Timur USD20,33 miliar (8,60 persen)," pungkas Pudji.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1467 seconds (0.1#10.140)