Bank Resona Perdania Bidik Pertumbuhan Aset 12%

JAKARTA - PT Bank Resona Perdania sepanjang tahun ini membidik pertumbuhan aset sekitar 11%-12% dengan fokus pada core bisnis pada pengembangan finansial teknologi (fintech).

Presiden Direktur Bank Resona Perdania, Atsushi Tahara mengatakan, perseroan masih melihat potensi yang besar pada industri perbankan di Indonesia. Untuk itu, bank asal Jepang tersebut siap mengembangkan infrastruktur informasi teknologi (IT) pada tahun ini.

"Kita perlu menanggapi tren baru, kita akan menyiapkan infrastruktur IT melalui banking system. Sehingga, bisa memperoleh layanan perbankan yang lebih luas," kata Atsushi dalam jumpa persnya di Jakarta, Jumat (2/2/2018).

Selain itu, Bank Resona Perdania juga mempertimbangkan untuk meningkatkan statusnya menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III dari sebelumnya BUKU III. Meski demikian, hal tersebut belum bisa terlaksana dalam waktu dekat.

"Kami sudah mempertimbangkan ke arah sana (naik BUKU III). Sudah dibahas di internal kami, dan itu dikembalikan ke pemegang saham PT Bank Resona Perdania, karena pemegang sahamnya kan tidak cuma satu. Tapi, kami belum tahu kapan realisasinya," jelas dia.

Menurutnya, naik kelas menjadi BUKU III ini menjadi penting bagi perusahaan. Karena perseroan sadar dengan memperkuat permodalan, Bank Resona Perdania akan mampu bersaing di iklim bisnis Indonesia.

Seperti diketahui, modal inti Bank Resona Perdania saat ini sebesar Rp2,5 triliun. Artinya, perusahaan mebutuhkan dana sekitar Rp2,5 triliun lagi agar dapat menjadi bank berkategori BUKU III.

"Kami berencana meningkatkan aset terlebih dahulu. Kami targetkan aset perusahaan bisa tumbuh sekitar 12%-13%," imbuhnya.