Habiskan Rp4,6 Triliun, Tambang Batu Bara Bawah Tanah Pertama di Indonesia Beroperasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Sumber Daya Energi (SDE) telah mencapai tonggak sejarah dengan memulai operasi komersial produksi batu bara bawah tanah berskala besar yang pertama di lokasi tambang SDE-1, Kota Baru, Kalimantan Selatan.
Xu Da, Presiden Direktur Qinfa Group, investor PT SDE, mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengembangan sektor pertambangan di Indonesia. Menurut Xu Da, pihaknya memperkenalkan perubahan paradigma dalam sektor pertambangan Indonesia dengan mengoperasikan tambang batu bara bawah tanah dengan teknologi terkini.
"Kami berkomitmen untuk menetapkan standar baru dalam praktik penambangan yang bertanggung jawab, dan berkomitmen untuk meningkatkan serta memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi baik lokal maupun nasional,”kata Xu Da, saat peresmian, Senin (18/12/2023).
Xu Da menambahkan, dengan total investasi sebesar USD300 juta atau Rp4,65 triliun (kurs Rp15.500) yang dikeluarkan dari tahap konstruksi di tahun 2021 hingga saat ini serta investasi yang akan terus ditempatkan di masa mendatang, PT SDE tidak hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor pertambangan Indonesia, namun juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian negara.
Sementara itu, Konselor Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar China di Indonesia Wu Zhiwei, mengatakan dari Januari hingga Oktober tahun ini, volume perdagangan bilateral antara Cina dan Indonesia mencapai USD114,5 miliar. Struktur perdagangan semakin dioptimalkan, dan volume perdagangan produk bernilai tambah tinggi seperti mobil dan bahan baku baterai listrik meningkat secara signifikan.
"Dalam tiga kuartal pertama, investasi langsung dari China di Indonesia berjumlah USD5,6 miliar. Industri energi dan pertambangan, sebagai bidang utama kerja sama praktis antara kedua negara, menyumbang hampir 40%, di mana Grup Qinfa juga ikut berkontribusi,” jelas Wu Zhiwei.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Bambang Suswantono, menyatakan dalam melakukan penambangan batu bara, PT SDE menggunakan metode tambang bawah tanah. Berdasarkan dokumen Persetujuan Studi Kelayakan dan dokumen lingkungan, PT SDE memiliki kapasitas maksimum produksi batu bara mencapai 20 juta ton/tahun.
"Sehingga akan menjadikan PT SDE sebagai perusahaan pertambangan batubara terbesar di Indonesia yang memproduksi batubara dengan metode tambang bawah tanah,” kata Bambang.
Berbicara pada acara peresmian, Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Achmad Idrus menyampaikan rasa terima kasihnya kepada China Qinfa Group yang telah memilih Indonesia untuk menempatkan investasinya. Investasi PT SDE menjadi sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi dan realisasi investasi.
"Target investasi untuk 2024 adalah 1.650 trilyun dan investasi yang ditempatkan China Qinfa Group menjadi sangat penting," katanya.
Xu Da, Presiden Direktur Qinfa Group, investor PT SDE, mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengembangan sektor pertambangan di Indonesia. Menurut Xu Da, pihaknya memperkenalkan perubahan paradigma dalam sektor pertambangan Indonesia dengan mengoperasikan tambang batu bara bawah tanah dengan teknologi terkini.
"Kami berkomitmen untuk menetapkan standar baru dalam praktik penambangan yang bertanggung jawab, dan berkomitmen untuk meningkatkan serta memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi baik lokal maupun nasional,”kata Xu Da, saat peresmian, Senin (18/12/2023).
Xu Da menambahkan, dengan total investasi sebesar USD300 juta atau Rp4,65 triliun (kurs Rp15.500) yang dikeluarkan dari tahap konstruksi di tahun 2021 hingga saat ini serta investasi yang akan terus ditempatkan di masa mendatang, PT SDE tidak hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor pertambangan Indonesia, namun juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian negara.
Sementara itu, Konselor Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar China di Indonesia Wu Zhiwei, mengatakan dari Januari hingga Oktober tahun ini, volume perdagangan bilateral antara Cina dan Indonesia mencapai USD114,5 miliar. Struktur perdagangan semakin dioptimalkan, dan volume perdagangan produk bernilai tambah tinggi seperti mobil dan bahan baku baterai listrik meningkat secara signifikan.
"Dalam tiga kuartal pertama, investasi langsung dari China di Indonesia berjumlah USD5,6 miliar. Industri energi dan pertambangan, sebagai bidang utama kerja sama praktis antara kedua negara, menyumbang hampir 40%, di mana Grup Qinfa juga ikut berkontribusi,” jelas Wu Zhiwei.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Bambang Suswantono, menyatakan dalam melakukan penambangan batu bara, PT SDE menggunakan metode tambang bawah tanah. Berdasarkan dokumen Persetujuan Studi Kelayakan dan dokumen lingkungan, PT SDE memiliki kapasitas maksimum produksi batu bara mencapai 20 juta ton/tahun.
"Sehingga akan menjadikan PT SDE sebagai perusahaan pertambangan batubara terbesar di Indonesia yang memproduksi batubara dengan metode tambang bawah tanah,” kata Bambang.
Berbicara pada acara peresmian, Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Achmad Idrus menyampaikan rasa terima kasihnya kepada China Qinfa Group yang telah memilih Indonesia untuk menempatkan investasinya. Investasi PT SDE menjadi sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi dan realisasi investasi.
"Target investasi untuk 2024 adalah 1.650 trilyun dan investasi yang ditempatkan China Qinfa Group menjadi sangat penting," katanya.