Sandiaga Optimistis Ada Pergerakan 250 Juta Wisatawan Saat Nataru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno tetap optimistis akan ada pergerakan 250 juta wisatawan dalam negeri saat libur Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru) di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Optimisme Sandiaga berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan yang memproyeksikan adanya 107 juta pergerakan saat Nataru. Dari jumlah itu, sekitar 50% merupakan pergerakan wisata.
"Kalau kita ekstrapolasi, targetnya 2,5 kali lipat yang akan menjadi pergerakan wisatawan Nusantara. Kami targetkan total 200 sampai 250 juta pergerakan wisatawan Nusantara saat libur Nataru,” katanya di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Sandiaga menegaskan tidak akan ada pembatasan tempat-tempat pariwisata di tengah lonjakan kasus Covid-19 saat Nataru. Pasalnya, pembatasan bisa berdampak pada perekonomian.
“Tidak ada pembatasan karena kami ingin ekonomi bergerak dan peluang usaha serta lapangan kerja tetap terbuka lebar,” jelasnya.
Meski begitu, Sandiaga memastikan terus memastikan kewaspadaan dan memprioritaskan protokol cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environmental sustainability (kelestarian lingkungan) atau CHSE untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Saya sudah sampaikan bahwa kami memantau secara penuh kewaspadaan, lengkapi vaksin sesuai dengan anjuran dan edaran dari Kementerian Kesehatan dan memakai masker serta pastikan di kegiatan wisata dan ekonomi kreatif kita memprioritaskan CHSE,” pungkasnya.
Optimisme Sandiaga berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan yang memproyeksikan adanya 107 juta pergerakan saat Nataru. Dari jumlah itu, sekitar 50% merupakan pergerakan wisata.
"Kalau kita ekstrapolasi, targetnya 2,5 kali lipat yang akan menjadi pergerakan wisatawan Nusantara. Kami targetkan total 200 sampai 250 juta pergerakan wisatawan Nusantara saat libur Nataru,” katanya di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Sandiaga menegaskan tidak akan ada pembatasan tempat-tempat pariwisata di tengah lonjakan kasus Covid-19 saat Nataru. Pasalnya, pembatasan bisa berdampak pada perekonomian.
“Tidak ada pembatasan karena kami ingin ekonomi bergerak dan peluang usaha serta lapangan kerja tetap terbuka lebar,” jelasnya.
Meski begitu, Sandiaga memastikan terus memastikan kewaspadaan dan memprioritaskan protokol cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environmental sustainability (kelestarian lingkungan) atau CHSE untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Saya sudah sampaikan bahwa kami memantau secara penuh kewaspadaan, lengkapi vaksin sesuai dengan anjuran dan edaran dari Kementerian Kesehatan dan memakai masker serta pastikan di kegiatan wisata dan ekonomi kreatif kita memprioritaskan CHSE,” pungkasnya.
(uka)