SSMS Group Rampungkan Sertifikasi Keberlanjutan Lingkungan

Kamis, 21 Desember 2023 - 14:30 WIB
loading...
SSMS Group Rampungkan...
Rumput di kebun sawit dimanfaatkan untuk pakan sapi sehingga tidak menggunakan bahan kimia untuk membersihkan gulma. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) berhasil merampungkan sertifikasi keberlanjutan lingkungan di seluruh unit bisnis menjelang tutup akhir tahun 2023. Rampunganya sertifikasi unit bisnis ini sebagai komitmen dan memastikan keseriusan dalam pencapaian tujuan keberlanjutan terhadap lingkungan.

"Pada Desember ini pabrik kelapa sawit kanamit berhasil mendapatkan sertifikat roundtable on sustainable palm oil sehingga status sertifikasi RSPO SSMS Group sudah mencapai 100%," ujar Chief Sustainability Officer Henky Satrio W, Kamis (21/12/2023).

Lihat Foto: Mengintip Produksi Pabrik Kelapa Sawit di Sawit Sumbermas Sarana

Henky menambahkan sertifikasi lainnya seperti International Sustainability and Carbon Certification (ISCC), 8 pabrik kelapa sawit dari 7 unit bisnis juga telah rampung disusul sertifikasi Bisnis dan Hak Asasi Manusia (BHRISC 2017) dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk seluruh unit bisnis telah selesai 100%.

"Meskipun telah merapungkan seluruh sertifikasi seperti RSPO, ISPO, ISCC, HAM dan ISO, SSMS terus berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola sawit yang lebih berkelanjutan serta meningkatkan daya saing sawit Indonesia baik di pasar domestik maupun pasar internasional," kata dia.

Lebih lanjut, dalam rangka memperkuat ketertelusuran rantai pasokan, SSMS akan mengambil peran untuk mendorong agar lebih banyak pekebun swadaya yang terlibat dalam pasar sawit berkelanjutan melalui program sertifikasi RSPO. Saat ini ada sebanyak 932 pekebun swadaya dengan luas mencapai 2,300 hektare yang telah mendapatkan sertifikasi RSPO.



Para pekebun ini berasal dari 2 kelompok binaan SSMS, yakni Asosiasi Petani Kelapa Sawit Mandiri (APKSM) Kotawaringin Barat dan BUMDess Berkah Mulya Jaya Lamandau melalui kemitraan bersama Ecogreen. Henky berharap kemitraan bersama Ecogreen bisa menjadi role model bagi pemangku kepentingan lainnya untuk mewujudkan praktik perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dikalangan pekebun.

"Perseroan membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak, tentunya hal ini akan berdampak positif pada peningkatan taraf hidup petani dan sebagai upaya dalam perbaikan rantai pasok sawit yang bertanggungjawab dan dapat di telusuri," kata dia.

Dia menargetkan tracebility program dapat selesai di kuartal pertama terlebih setelah di akuisisinya PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) sebagai salah satu anak usaha, proses hilirisasi dari perkebunan dan refinery dapat linier di bawah SSMS.

"Selain tracebility juga sudah memulai penghitungan karbon sehingga ke depan produk yang dihasilkan SSMS dan CBUT merupakan green product," kata dia.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1311 seconds (0.1#10.140)