Ganjar Pranowo Bakal Mudahkan Pupuk Subsidi, Kuota Harus Ditambah
loading...
A
A
A
SUKOHARJO - Calon Presiden 2024, Ganjar Pranowo menegaskan penambahan pupuk bersubsidi menjadi prioritas pemerintahan ke depan. Sebab sampai saat ini, banyak petani kesulitan mendapat pupuk bersubsidi karena kuotanya dikurangi.
Hal itu disampaikan Ganjar di hadapan para petani Sukoharjo di Balai Tani Desa Karangwuni Kecamatan Polokarto Sukoharjo, Selasa (26/12/2023).
"Maka jalan satu-satunya, kuota pupuk bersubsidi memang harus ditambah. Tidak hanya mengandalkan impor pupuk, tapi kita juga harus menambah pabrik pembuatan pupuk dalam negeri," kata Ganjar.
Dalam acara itu, para petani berharap Ganjar menambah kuota pupuk bersubsidi karena saat ini urusan pupuk sangat dibutuhkan petani.
"Tolong pak, kuota pupuk bersubsidi ditambah. Kami sangat kesulitan mendapatkan pupuk saat musim tanam tiba," ucap Sunarno (45) salah satu petani Sukoharjo.
Ia mengatakan, sulitnya pupuk bersubsidi disebabkan banyak penyaluran yang tidak tepat sasaran. Tak sedikit petani dengan luas lahan lebih dari dua hektare, tapi membeli pupuk bersubsidi.
"Ini yang membuat petani kecil seperti kami semakin menderita pak. Tolong pak kami dibantu," imbuhnya.
Menjawab pertanyaan itu, Ganjar menuturkan jika persoalan pupuk bersubsidi memang menjadi isu nasional. Hampir semua daerah di Indonesia, petani kesulitan mendapatkan jatah pupuk bersubsidi.
Ganjar membenarkan jika data penerima pupuk bersubsidi masih menjadi persoalan. Untuk itu, saat menjadi Gubernur Jateng, ia memperbaiki data penerima pupuk bersubsidi dengan program kartu tani.
Program itu lanjut Ganjar akan dilanjutkan ke tingkat nasional. Dengan program KTP Sakti yang ia gagas, Ganjar menegaskan bahwa satu data Indonesia akan diperbaiki, termasuk data petani, siapa yang berhak mendapat pupuk bersubsidi dapat dilihat dengan program KTP Sakti.
"Jadi di KTP Sakti itu akan terlihat, siapa yang benar-benar miskin, siapa petani yang harus dapat jatah pupuk subsidi. Maka satu data Indonesia itu sangat penting diselesaikan agar semua program bantuan kita ke depan tepat sasaran," tegas Ganjar.
Hal itu disampaikan Ganjar di hadapan para petani Sukoharjo di Balai Tani Desa Karangwuni Kecamatan Polokarto Sukoharjo, Selasa (26/12/2023).
"Maka jalan satu-satunya, kuota pupuk bersubsidi memang harus ditambah. Tidak hanya mengandalkan impor pupuk, tapi kita juga harus menambah pabrik pembuatan pupuk dalam negeri," kata Ganjar.
Dalam acara itu, para petani berharap Ganjar menambah kuota pupuk bersubsidi karena saat ini urusan pupuk sangat dibutuhkan petani.
"Tolong pak, kuota pupuk bersubsidi ditambah. Kami sangat kesulitan mendapatkan pupuk saat musim tanam tiba," ucap Sunarno (45) salah satu petani Sukoharjo.
Ia mengatakan, sulitnya pupuk bersubsidi disebabkan banyak penyaluran yang tidak tepat sasaran. Tak sedikit petani dengan luas lahan lebih dari dua hektare, tapi membeli pupuk bersubsidi.
"Ini yang membuat petani kecil seperti kami semakin menderita pak. Tolong pak kami dibantu," imbuhnya.
Menjawab pertanyaan itu, Ganjar menuturkan jika persoalan pupuk bersubsidi memang menjadi isu nasional. Hampir semua daerah di Indonesia, petani kesulitan mendapatkan jatah pupuk bersubsidi.
Ganjar membenarkan jika data penerima pupuk bersubsidi masih menjadi persoalan. Untuk itu, saat menjadi Gubernur Jateng, ia memperbaiki data penerima pupuk bersubsidi dengan program kartu tani.
Program itu lanjut Ganjar akan dilanjutkan ke tingkat nasional. Dengan program KTP Sakti yang ia gagas, Ganjar menegaskan bahwa satu data Indonesia akan diperbaiki, termasuk data petani, siapa yang berhak mendapat pupuk bersubsidi dapat dilihat dengan program KTP Sakti.
"Jadi di KTP Sakti itu akan terlihat, siapa yang benar-benar miskin, siapa petani yang harus dapat jatah pupuk subsidi. Maka satu data Indonesia itu sangat penting diselesaikan agar semua program bantuan kita ke depan tepat sasaran," tegas Ganjar.
(nng)