Perekonomian Diyakini Tetap Stabil di Tahun Politik

Jum'at, 02 Maret 2018 - 23:02 WIB
Perekonomian Diyakini Tetap Stabil di Tahun Politik
Perekonomian Diyakini Tetap Stabil di Tahun Politik
A A A
JAKARTA - Perekonomian Indonesia diyakini tetap stabil meski dalam dua tahun ke depan akan terjadi perhelatan akbar di bidang politik, mulai dari pemilihan kepada daerah serentak, pemilihan legislatif, hingga pemilihan presiden dan wakil presiden.

Ekonom senior dan mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal 1998-1999 Marzuki Usman optimistis, tahun politik tidak akan sampai mengganggu jalannya investasi.

"Politik Indonesia jauh lebih stabil. Sejumlah pergantian rezim pemerintahan selama ini tidak menimbulkan gejolak ekonomi berarti," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (2/3/2018).

Marzuki Usman yang menjadi pembicara dalam Indonesia Investment Outlook 2018 yang diselenggarakan oleh Moores Rowland Indonesia dan Honmachi International Law Office menjelaskan bahwa Jepang merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia.

Saat ini Jepang merupakan investor kedua terbesar di Indonesia setelah Singapura dengan nilai investasi 2017 sekitar USD4,996 miliar. Dengan pertumbuhan investasi 13,1% per tahun, Indonesia kini menempati posisi keempat dalam peringkat investment competitive di antara negara-negara ASEAN.

Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Farah Ratnadewi Indriani bahkan mengatakan, iklim investasi tahun 2018 akan lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Keyakinan itu ditunjang terbitnya Peraturan Presiden Nomor 91 tahun 2017 (Perpres No 91/2017) tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha , mulai tahun ini secara bertahap pemerintah akan menerapkan single submission system (sistem perizinan berusaha terintegrasi satu pintu).

"Investor tinggal melakukan proses registrasi pada sistem online yang telah disediakan, sehingga akan semakin mempercepat proses perizinan investasi," ujarnya.

Moores Rowland Indonesia merupakan konsultan bisnis internasional yang lebih 20 tahun hadir di Indonesia, dan selama ini telah memiliki portofolio panjang dalam membantu melayani investor-investor dari Jepang membuka usaha di Indonesia.

"Investor Jepang di Indonesia tidak hanya dalam bidang manufaktur, tapi juga diberbagai bidang lain, baik yang industrial maupun non industrial. Kami selalu mendorong dan mempromosikan peningkatan kerjasama bisnis dari kedua negara ini," ujar CEO dari Moores Rowland Indonesia James Kallman.

Kazuhiko Nishihara, partner Honmachi International Law Office, mengatakan, perbedaan kultur kedua negara yang sering menjadi tantangan utama dalam hubungan bisnis antara Jepang dan Indonesia, sehingga pihaknya terus mengharapkan adanya deregulasi baru dan transparansi dan iklim investasi bisnis di Indonesia.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7295 seconds (0.1#10.140)