Untung Kecil, Banyak SPBU Ogah Jual Premium

Rabu, 07 Maret 2018 - 13:41 WIB
Untung Kecil, Banyak SPBU Ogah Jual Premium
Untung Kecil, Banyak SPBU Ogah Jual Premium
A A A
JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengakui bahwa di beberapa daerah terjadi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Salah satunya karena banyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau penyalur enggan menjual BBM berkadar research octane number (RON) 88 tersebut.

Anggota Komite BPH Migas, Henry Ahmad, mengatakan banyak SPBU enggan menjual premium karena margin alias untung yang mereka dapat jauh lebih kecil ketimbang menjual pertalite atau pertamax. Untuk premium, untung yang didapat penyalur sekitar Rp280 per liter sementara pertalite sekitar Rp400 per liter.

"Jadi dari SPBU sendiri karena margin premium lebih kecil dari pertalite atau pertamax. Premium marginnya Rp280 per liter, kalau pertalite Rp400," katanya di Gedung BPH Migas, Jakarta, Rabu (7/3/2018).

Selain itu, sebagian penyalur juga melihat animo masyarakat untuk beralih dari bensin premium ke pertalite atau pertamax. Sehingga, hal ini menjadi alasan bagi mereka untuk tidak menebus kuota premium yang seharusnya mereka salurkan.

"Sebagian penyalur di lokasi tertentu melihat animo masyarakat beralih ke pertalite. Mereka tidak nebus premium, mereka minta saja pertalite. Disamping itu juga ada upaya Pertamina mengajak masyarakat untuk menggunakan BBM yang oktannya lebih tinggi," imbuh dia.

Oleh sebab itu, pihaknya akan bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dan pemerintah provinsi (pemprov) untuk mengevaluasi kebijakan penyaluran premium, khususnya untuk di wilayah Pekanbaru. Sebab, di wilayah tersebut masyarakat sangat sulit mendapatkan premium dan memicu terjadinya aksi unjuk rasa oleh mahasiswa.

"Kami sudah bicara dengan Pertamina akan ke Pekanbaru untuk mengevaluasi kebijakan penyaluran premium di Pekanbaru. Jadi kami pada prinsipnya, tidak mau kuota yang ditetapkan masing-masing kabupaten kota di Provinsi Riau itu tidak disalurkan," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6531 seconds (0.1#10.140)