Menperin Rayu Pengusaha AS Tanam Modal di Industri RI

Sabtu, 17 Maret 2018 - 18:08 WIB
Menperin Rayu Pengusaha AS Tanam Modal di Industri RI
Menperin Rayu Pengusaha AS Tanam Modal di Industri RI
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus membuka peluang kepada para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, terutama di sektor industri. Upaya ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus dapat menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan devisa negara sehingga akan berujung pada terciptanya kesejahteraan masyarakat.

"Saat ini juga menjadi momentum yang tepat bagi para pelaku industri di dalam negeri untuk terus ekspansi karena pemerintah semakin fokus menciptakan iklim usaha yang kondusif serta memberikan kemudahahan dalam perizinan dan menjaga ketersediaan bahan baku," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/3/2018).

Hal tersebut disampaikan Menperin saat bertemu dengan Delegasi US-ASEAN Business Council di Kementerian Perindustrian. Menurutnya, sektor manufaktur di Indonesia sedang menunjukkan geliat yang positif karena mereka semakin percaya untuk melakukan perluasan usaha dan menyerap tenaga kerja.

Berdasarkan laporan indeks manajer pembelian (purchasing manager index/PMI) yang dirilis Nikkei dan Markit, PMI manufaktur Indonesia naik menjadi 51,4 pada Februari 2018, dibanding bulan Januari di posisi 49,9. PMI di atas 50 menandakan manufaktur tengah ekspansif. Bahkan, capaian PMI manufaktur Indonesia di bulan Februari 2018 tersebut juga memperlihatkan posisi tertinggi pada kondisi operasional sejak bulan Juni 2016 atau 20 bulan yang lalu.

Airlangga juga menyampaikan bahwa ekonomi nasional semakin kompetitif baik di tingkat ASEAN maupun global. "Kami sampaikan, ekonomi Indonesia akan berada di posisi Top 10 dan kontribusi ekspornya bisa mencapai 10% dari PDB (produk domestik bruto). Apalagi, saat ini, Indonesia telah masuk one trillion dollar club," ujarnya.

Menperin pun menyampaikan, beberapa hasil riset internasional menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi negara tujuan utama untuk investasi. Misalnya, survei US News US News & World Report, Indonesia dinilai sebagai negara tujuan investasi terbaik kedua di dunia, dari 80 negara. Peringkat ini ditentukan berdasarkan tiga indikator, yakni populasi, jumlah PDB, dan pertumbuhan PDB pada 2016.

"Kita juga mempunyai keunggulan pasar domestik yang sangat luas, dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa. Selain itu, market capitalization mencapai USD500 miliar," tambahnya.

Menperin tak lupa pula menyinggung potensi Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar di ASEAN pada tahun 2020. Potensi ini ditunjukkan dengan banyaknya pengguna internet dan penjualan ponsel yang mencapai 60 juta unit per tahun di Indonesia.

Seiring capaian tersebut, Menperin meyakini, Indonesia siap menghadapi dan menjalani revolusi industri keempat atau Industry 4.0 yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk manufaktur nasional agar lebih kompetitif di kancah global.

Kemenperin mencatat, pada tahun 2017, nilai investasi AS di Indonesia pada sektor manufaktur sebesar USD86,1 juta, yang di antaranya tertinggi dari industri tekstil mencapai USD14 juta dan industri makanan USD12 juta. Sementara itu, nilai ekspor Indonesia ke AS pada tahun 2017 sebesar USD17,7 miliar, dengan salah satu kontribusinya dari produk pakaian dan sepatu olah raga sebesar USD4,5 miliar.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7025 seconds (0.1#10.140)