Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Inagro Cipta Nusantara Manfaatkan Data Satelit

Jum'at, 05 Januari 2024 - 20:33 WIB
loading...
Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Inagro Cipta Nusantara Manfaatkan Data Satelit
Data satelit dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Indonesia dengan sejarahnya sebagai negara agraris, memiliki sektor pertanian sebagai pilar utama dalam perekonomiannya. Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 melaporkan kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) berdasarkan harga berlaku (ADHB) mencapai 12,4%, mengalami penurunan 0,88% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Penurunan ini sejalan dengan produktivitas industri pertanian yang masih rendah. Meskipun Indonesia memimpin sebagai produsen padi terbesar di ASEAN, produktivitas padi nasional masih tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand. Sementara itu, Indonesia menjadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia, mengelola 17 juta hektar lahan, dengan fokus tambahan pada pengembangan perkebunan biomassa untuk energi dan karbon yang berkelanjutan.

Rendahnya produktivitas pertanian di Indonesia disebabkan oleh faktor-faktor seperti teknologi pertanian yang tertinggal dan pengelolaan lahan yang suboptimal. Mayoritas petani dan pelaku industri belum memanfaatkan teknologi modern yang dapat meningkatkan keberhasilan panen.



Untuk mengatasi hal ini, diperlukan peningkatan kesadaran petani dan pelaku industri tentang pentingnya teknologi pertanian terkini dan optimalisasi pengelolaan lahan. Guna mendukung peningkatan sektor pertanian, PT Inagro Cipta Nusantara menjalin kemitraan dengan DataFarming, sebuah perusahaan agriteknologi berbasis di Australia. Dengan memanfaatkan data satelit melalui Geographic Information System (GIS), DataFarming memberikan solusi untuk pengembangan, pengelolaan lahan, dan metode pertanian presisi yang lebih baik.

Digital AgronomistTM, platform yang diciptakan oleh DataFarming, menyediakan peta pertanian dari satelit dengan menggunakan indeks vegetasi (NDVI) untuk memantau lahan pertanian atau perkebunan secara berkala. Teknologi ini membantu mengidentifikasi masalah seperti kekeringan dan masalah kualitas lahan, memberikan wawasan penting dari data spasial dan peta pertanian.

Direktur Utama DataFarming Tim Neale menyatakan bahwa dengan banyaknya satelit yang mengelilingi bumi, informasi mendetail dapat diperoleh, dari pertumbuhan padi hingga kesehatan tanaman kelapa sawit.

"Kemitraan dengan Inagro Cipta Nusantara dianggap sebagai langkah yang masuk akal untuk mengatasi tantangan dalam sektor pertanian Indonesia," ujarnya dalam keterangannya, Jumat (5/1/2024).



Sementara, CEO Inagro Cipta Nusantara, Dedi Rahadian, menambahkan bahwa kemitraan ini merupakan bentuk komitmen mereka terhadap sektor pertanian Indonesia. Solusi pertanian presisi dari DataFarming membantu PT Inagro Cipta Nusantara menganalisis lahan pertanian, memberikan solusi terbaik dalam hal agronomi, panen, dan logistik.

Sinergi antara kedua perusahaan ini diharapkan dapat menjadi contoh kemitraan yang berhasil meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia dan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1080 seconds (0.1#10.140)