Pascakecelakaan KA Turangga, PT KAI Pastikan Jalur Haurpugur-Cicalengka Sudah Dapat Dilewati
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI memastikan bahwa per Sabtu (6/1/2023) pukul 06.30 WIB, petak jalan antara Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka sudah steril dan dapat dilewati kereta api dengan kecepatan terbatas 20 km per jam. Sebelumnya terjadi kecelakaan kereta api (KA) Turangga dan Kereta Commuterline Bandung Raya di Cicalengka, pada Jumat pagi kemarin.
"Saat ini jalur rel sudah bisa dilalui dengan kecepatan terbatas. Sejumlah perbaikan jalur rel dengan memperkuat tubuh jalan rel terus dilaksanakan agar kereta api dapat beroperasi dengan kecepatan normal kembali,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus melalui keterangan resminya hari ini.
Dalam proses evakuasi tersebut, sekitar 200 personel dikerahkan yang terdiri dari tim KAI, KAI Commuter, BTP wilayah Jabar Kemenhub, Basarnas, dan Stakeholders terkait lainnya.
KAI juga menggunakan alat berat berupa 2 unit crane, 6 unit dongkrak elektrik, serta peralatan pendukung alat berat lainnya. Adapun material yang digunakan dalam proses perbaikan jalur tersebut yaitu 100 buah bantalan rel.
“KAI menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut. KAI dengan pihak-pihak terkait terus melakukan upaya normalisasi jalur agar perjalanan kembali lancar,” sambung Joni.
PT KAI melaporkan, imbas adanya kecelakaan tersebut setidaknya ada 9 KA dari Bandung yang membatalkan keberangkatannya, dan 10 KA yang dilakukan rekayasa pola perjalanan. Relasi seharusnya Bandung - Cicalengka - Banjar - Kroya. Menjadi Bandung - Cikampek - Cirebon - purwokerto - Kroya.
EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji menjelaskan penerapan rekayasa pola operasi nantinya berupa jalan memutar atau pengalihan untuk menggunakan moda angkutan lainnya.
Hal itu dilakukan karena dampak dari kecelakaan kereta tersebut membuat jalur rel kereta api mengalami kerusakan, ditambah lagi proses evakuasi yang saat ini tengah dilakukan untuk memindahkan rangkaian gerbong yang rusak.
“Jalur rel antara Haurpugur – Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui akibat kecelakaan tersebut. KAI saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang di 2 KA yang menggalami musibah tersebut,” kata Raden Agus.
"Saat ini jalur rel sudah bisa dilalui dengan kecepatan terbatas. Sejumlah perbaikan jalur rel dengan memperkuat tubuh jalan rel terus dilaksanakan agar kereta api dapat beroperasi dengan kecepatan normal kembali,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus melalui keterangan resminya hari ini.
Dalam proses evakuasi tersebut, sekitar 200 personel dikerahkan yang terdiri dari tim KAI, KAI Commuter, BTP wilayah Jabar Kemenhub, Basarnas, dan Stakeholders terkait lainnya.
KAI juga menggunakan alat berat berupa 2 unit crane, 6 unit dongkrak elektrik, serta peralatan pendukung alat berat lainnya. Adapun material yang digunakan dalam proses perbaikan jalur tersebut yaitu 100 buah bantalan rel.
“KAI menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut. KAI dengan pihak-pihak terkait terus melakukan upaya normalisasi jalur agar perjalanan kembali lancar,” sambung Joni.
PT KAI melaporkan, imbas adanya kecelakaan tersebut setidaknya ada 9 KA dari Bandung yang membatalkan keberangkatannya, dan 10 KA yang dilakukan rekayasa pola perjalanan. Relasi seharusnya Bandung - Cicalengka - Banjar - Kroya. Menjadi Bandung - Cikampek - Cirebon - purwokerto - Kroya.
EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji menjelaskan penerapan rekayasa pola operasi nantinya berupa jalan memutar atau pengalihan untuk menggunakan moda angkutan lainnya.
Hal itu dilakukan karena dampak dari kecelakaan kereta tersebut membuat jalur rel kereta api mengalami kerusakan, ditambah lagi proses evakuasi yang saat ini tengah dilakukan untuk memindahkan rangkaian gerbong yang rusak.
“Jalur rel antara Haurpugur – Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui akibat kecelakaan tersebut. KAI saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang di 2 KA yang menggalami musibah tersebut,” kata Raden Agus.
(akr)