IHSG Siang Terkapar ke Level 6.162, Rupiah Masih Menyusut

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi perdagangan siang hari ini masih terus menyusut untuk melanjutkan tren negatif. Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sulit keluar dari zona merah hingga menyentuh level 6.162.

Menurut Yahoo Finance, rupiah pada perdagangan sesi I berada di posisi Rp13.742/USD atau turun tipis dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp13.740/USD. Rupiah lebih rendah dua poin dengan pergerakan pada kisaran level Rp13.728-Rp13.748/USD.

Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini bertengger ke level Rp13.745/USD atau lebih rendah dari penutupan kemarin di posisi Rp13.742/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp13.729-Rp13.753/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan, rupiah siang ini masih menyusut ke level Rp13.741/USD. Meski begitu bila dibandingkan pagi tadi sedikit terapreasi yang berada di level Rp13.746 per USD

Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah siang ini tertahan di level Rp13.745/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah semakin parah dari posisi sebelumnya Rp13.708/USD.

Di sisi lain IHSG pada perdagangan siang ini masih berkutat di zona merah usai kehilangan 46,47 poin atau 0,75% ke level 6.162,88 setelah pagi tadi dibuka melemah 27,30 poin menjadi 6.182,05. Kemarin, bursa saham Tanah Air ditutup meningkat 9,18 poin atau 0,15% di posisi 6.209.35

Sektor saham dalam negeri hingga siang ini, mayoritas berada di jalur negatif dengan sektor keuangan melemah terdalam sebesar 1,22% diikuti kejatuhan sektor aneka industri mencapai 1,06%. Sedangkan sektor yang menguat tertinggi adalah perkebunan sebesar 1,62% dan menjadi satu-satunya.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp19,15 triliun dengan 17,13 miliar saham diperdagangkan pada sesi siang hari ini dan transaksi bersih asing minus Rp255,04 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp17,24 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp16,98 triliun. Tercatat 132 saham naik, 219 turun dan 114 saham mendatar.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) dan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR). Sementara, beberapa saham yang melemah yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Astra International Tbk. (ASII) serta PT Bayan Resources Tbk. (BYAN).