Sawit RI Dilarang ke Eropa, Lion Air Ancam Batal Beli Pesawat Airbus

Selasa, 10 April 2018 - 23:14 WIB
Sawit RI Dilarang ke Eropa, Lion Air Ancam Batal Beli Pesawat Airbus
Sawit RI Dilarang ke Eropa, Lion Air Ancam Batal Beli Pesawat Airbus
A A A
JAKARTA - Chief Executive Officer (CEO) Lion Air Group Edward Sirait mengancam akan membatalkan pembelian armada pesawat dari produsen pesawat asal Perancis, Airbus. Hal ini seiring dengan langkah Parlemen Uni Eropa (UE) yang menyetujui rencana phase out bahan bakar minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) pada 2021.

Pasalnya, rencana tersebut akan mengancam ekspor biodiesel Indonesia ke Uni Eropa. Sawit dari Tanah Air terancam dilarang masuk ke negara-negara di Eropa. "Mungkin saja. Gini, kan kita mendorong ekspor negara ini," katanya di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Dia mengatakan, ancaman tersebut adalah sebagai bentuk Indonesia meminta kesetaraan dari Eropa. Jika memang Indonesia membeli pesawat dari Eropa, maka Eropa pun harus membeli barang dari Indonesia, termasuk kelapa sawit. "Ya kita kan juga minta keadilan. Mungkin kalau keadilan hanya tuhan yang punya, kesetaraan lah. Kalau lu, gue beli ya lu beli juga dong punya gue," imbuh dia.

Kendati demikian, sambung Edward, saat ini proses diplomasi terus berjalan. Dia berharap, Uni Eropa dapat memberikan kesetaraan kepada Indonesia terkait hal tersebut. "Tapi kan diplomasi berjalan, yang kita minta kesetaraan. Itu yang saya pikir yang dikatakan Mendag. Dan sejauh ini kita akan coba pelajari. Akan coba kita lihat, tapi dunia itu kan resiprokal rata-rata kan," tandasnya.

Seperti diketahui, Lion Air akan menambah 36 pesawat tahun ini untuk meningkatkan operasional perusahaan. Adapun jenis armada baru itu adalah 20 unit ATR72 500/600, 4 unit Boeing 737 MAX 9, 2 unit Boeing 737/900ER, 3 unit Airbus A320, 4 unit Boeing 737-800, dan 3 unit Boeing 737 MAX 8.

Lion Air Group juga resmi menyepakati pembelian 380 unit mesin jet senilai USD5,5 miliar (Rp 74,25 triliun) dari CFM International. Seluruh mesin itu akan dipasangkan di pesawat Airbus A320neo/ A321neo yang telah dipesan perseroan sejak Maret 2013.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3917 seconds (0.1#10.140)