Antisipasi Dampak Covid, Bank Bukopin Andalkan Segmen Konsumer dan UMKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Bukopin optimistis dapat tetap memacu bisnis di tengah tekanan krisis pandemi Covid-19 dengan mengandalkan segmen konsumer dan UMKM.
Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Eko Rachmansyah Gindo mengatakan untuk mengantisipasi dampak krisis akibat pandemi Covid-19 Perseroan telah menetapkan kebijakan untuk melakukan ekspansi kredit secara selektif.
“Kami fokus dan konsisten untuk menjaga pertumbuhan bisnis melalui segmen ritel dengan ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) rendah, yaitu segmen konsumer dan UMKM,” ujarnya hari ini.
Dalam hal ini, lanjutnya, Bank Bukopin tetap fokus pada pembiayaan kredit personal, yaitu segmen pensiunan PNS/TNI/Polri, PNS aktif dan pensiunan BUMN, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), dan Kredit Kepemilikan Kendaraan (KPM) melalui sinergi dengan perusahaan anak Bukopin Finance. "Sedangkan pada segmen UMKM, ekspansi kredit difokuskan pada pembiayaan kredit produktif pada segmen-segmen unggulan," ujarnya.
Eko mengatakan krisis akibat pandemi Covid-19 diprediksi telah berdampak ke sejumlah sektor, tak terkecuali pada industri perbankan. Namun demikian, dengan strategi dan pilihan fokus bisnis yang tepat, dia optimistis Bank Bukopin akan dapat menjaga tren pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.
Perseroan akan terus memacu pertumbuhan kinerja dengan melakukan perbaikan kualitas, peningkatan produktivitas dan mengoptimalkan proses digitalisasi.
Sejumlah produk yang menjadi bagian dari strategi diferensiasi Bank Bukopin diantaranya adalah melalui produk Flexy Bill, yaitu pembiayaan pembayaran tagihan listrik untuk pelanggan korporasi dan Flexy Gas yang merupakan layanan sejenis yang ditujukan bagi pelanggan korporasi untuk membiayai pembayaran tagihan gas, serta Flexy Health, yaitu pembiayaan tagihan BPJS Kesehatan dan Flexy Pay, yaitu produk invoice financing yang disediakan Bank Bukopin.
Untuk meningkatkan daya saing di segmen konsumer, Bank Bukopin telah menetapkan fokus pada percepatan proses dengan pemanfaataan teknologi informasi dan simplifikasi proses, antara lain melalui otomasi akuisisi nasabah dengan penggunaan eform dan sentralisasi proses akseptasi kredit konsumer secara bertahap.
Sementara itu, hingga Triwulan I/2020, Bank Bukopin berhasil mencatatkan pertumbuhan laba operasional sebesar 88 persen menjadi Rp90,5 miliar. Peningkatan laba operasional ini terutama berasal dari peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 19,8 persen dan pendapatan operasional lainnya sebesar 44,8 persen.
Peningkatan pendapatan operasional lainnya selaras dengan strategi Bank untuk memfokuskan ekspansi pada produk-produk trade finance seperti flexy bill, flexy pay, fley gas dan flexy health.
Pada periode tersebut, kredit yang disalurkan Perseroan secara year-to-date tumbuh sebesar 2,4 persen menjadi Rp71,2 triliun dengan posisi Dana Pihak Ketiga sebesar Rp77,89 triliun. Dari sisi kualitas kredit, Perseroan berhasil menjaga posisi NPL (net) pada angka 3,40 persen, membaik dibandingkan periode tahun 2019.
Secara keseluruhan, hingga triwulan I/2020 Bank Bukopin berhasil menjaga posisi aset pada angka Rp100,80 triliun, sementara laba sebelum pajak terjaga sebesar Rp63,7 miliar, tumbuh tipis 1,2 persen secara year-on-year. Sementara laba bersih Perseroan hingga Triwulan I/2020 tercatat sebesar Rp53,70 miliar.
Sebagai bentuk kepedulian Bank Bukopin terhadap pandemi Covid-19, Perseroan telah menyalurkan bantuan yang merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bentuk kebutuhan pokok/sembako kepada masyarakat yang terkena dampak Covid–19. Bank Bukopin telah menyalurkan 9.000 paket sembako kepada sejumlah kalangan masyarakat melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Bantuan berupa sembako juga disalurkan Perseroan bekerja sama dengan pihak Kelurahan Cikoko, Jakarta Selatan yang berada di area Kantor Pusat dan Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Eko Rachmansyah Gindo mengatakan untuk mengantisipasi dampak krisis akibat pandemi Covid-19 Perseroan telah menetapkan kebijakan untuk melakukan ekspansi kredit secara selektif.
“Kami fokus dan konsisten untuk menjaga pertumbuhan bisnis melalui segmen ritel dengan ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) rendah, yaitu segmen konsumer dan UMKM,” ujarnya hari ini.
Dalam hal ini, lanjutnya, Bank Bukopin tetap fokus pada pembiayaan kredit personal, yaitu segmen pensiunan PNS/TNI/Polri, PNS aktif dan pensiunan BUMN, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), dan Kredit Kepemilikan Kendaraan (KPM) melalui sinergi dengan perusahaan anak Bukopin Finance. "Sedangkan pada segmen UMKM, ekspansi kredit difokuskan pada pembiayaan kredit produktif pada segmen-segmen unggulan," ujarnya.
Eko mengatakan krisis akibat pandemi Covid-19 diprediksi telah berdampak ke sejumlah sektor, tak terkecuali pada industri perbankan. Namun demikian, dengan strategi dan pilihan fokus bisnis yang tepat, dia optimistis Bank Bukopin akan dapat menjaga tren pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.
Perseroan akan terus memacu pertumbuhan kinerja dengan melakukan perbaikan kualitas, peningkatan produktivitas dan mengoptimalkan proses digitalisasi.
Sejumlah produk yang menjadi bagian dari strategi diferensiasi Bank Bukopin diantaranya adalah melalui produk Flexy Bill, yaitu pembiayaan pembayaran tagihan listrik untuk pelanggan korporasi dan Flexy Gas yang merupakan layanan sejenis yang ditujukan bagi pelanggan korporasi untuk membiayai pembayaran tagihan gas, serta Flexy Health, yaitu pembiayaan tagihan BPJS Kesehatan dan Flexy Pay, yaitu produk invoice financing yang disediakan Bank Bukopin.
Untuk meningkatkan daya saing di segmen konsumer, Bank Bukopin telah menetapkan fokus pada percepatan proses dengan pemanfaataan teknologi informasi dan simplifikasi proses, antara lain melalui otomasi akuisisi nasabah dengan penggunaan eform dan sentralisasi proses akseptasi kredit konsumer secara bertahap.
Sementara itu, hingga Triwulan I/2020, Bank Bukopin berhasil mencatatkan pertumbuhan laba operasional sebesar 88 persen menjadi Rp90,5 miliar. Peningkatan laba operasional ini terutama berasal dari peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 19,8 persen dan pendapatan operasional lainnya sebesar 44,8 persen.
Peningkatan pendapatan operasional lainnya selaras dengan strategi Bank untuk memfokuskan ekspansi pada produk-produk trade finance seperti flexy bill, flexy pay, fley gas dan flexy health.
Pada periode tersebut, kredit yang disalurkan Perseroan secara year-to-date tumbuh sebesar 2,4 persen menjadi Rp71,2 triliun dengan posisi Dana Pihak Ketiga sebesar Rp77,89 triliun. Dari sisi kualitas kredit, Perseroan berhasil menjaga posisi NPL (net) pada angka 3,40 persen, membaik dibandingkan periode tahun 2019.
Secara keseluruhan, hingga triwulan I/2020 Bank Bukopin berhasil menjaga posisi aset pada angka Rp100,80 triliun, sementara laba sebelum pajak terjaga sebesar Rp63,7 miliar, tumbuh tipis 1,2 persen secara year-on-year. Sementara laba bersih Perseroan hingga Triwulan I/2020 tercatat sebesar Rp53,70 miliar.
Sebagai bentuk kepedulian Bank Bukopin terhadap pandemi Covid-19, Perseroan telah menyalurkan bantuan yang merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bentuk kebutuhan pokok/sembako kepada masyarakat yang terkena dampak Covid–19. Bank Bukopin telah menyalurkan 9.000 paket sembako kepada sejumlah kalangan masyarakat melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Bantuan berupa sembako juga disalurkan Perseroan bekerja sama dengan pihak Kelurahan Cikoko, Jakarta Selatan yang berada di area Kantor Pusat dan Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
(alf)