4 Negara Baru Ingin Gabung BRICS, Kepincut Tinggalkan Dolar AS

Selasa, 19 November 2024 - 08:21 WIB
loading...
4 Negara Baru Ingin...
Empat negara ingin bergabung dengan BRICS tertarik dengan dedolarisasi. KTT BRICS Plus 2024 di Kazan, Rusia pada 22-24 Oktober 2024. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sebanyak empat negara baru telah menyatakan ketertarikan mereka untuk bergabung dengan aliansi BRICS bulan ini. Jumlah negara yang siap untuk menjadi bagian dari blok ini terus bertambah akhir-akhir ini.

Agenda dedolarisasi, disertai dengan pertimbangan baru mengenai mata uang lokal adalah hal yang menarik negara-negara berkembang ke dalam blok ini. Empat negara baru telah secara resmi menyatakan keinginan mereka untuk menjadi bagian dari aliansi BRICS. Keempat negara yang ingin bergabung dengan blok ini salah satunya Bolivia.

Bolivia sudah menjadi bagian dari aliansi BRICS melalui 'Negara-negara Mitra'. Sekarang Bolivia ingin menjadi anggota penuh. "BRICS adalah alternatif baru yang akan dapat membantu pertama-tama negara-negara seperti Bolivia, tetapi juga banyak negara lainnya," ujar Menteri Luar Negeri Celinda Sosa, dikutip dari Watcher Guru, Selasa (19/11/2024).

"Ini menunjukkan bahwa ada visi integrasi, visi multilateral di mana semua negara memiliki kesempatan ini,” ujar dia.



Selanjutnya, Kolumbia, Libya dan Namibia sedang mengetuk pintu aliansi BRICS untuk menjadi anggota resmi. Meski begitu, ekspansi ini baru dapat terjadi pada 2025 karena blok ini baru memulai inisiatif 'Negara-negara Mitra'.

Oleh karena itu, negara-negara ini tidak mungkin menjadi bagian dari pengelompokan tahun ini atau dalam waktu dekat. Sebagaimana diketahui, aliansi BRICS mengundang 13 negara baru untuk bergabung dengan blok ini sebagai negara mitra selama KTT ke-16 di Kazan, Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin memastikan bahwa semua negara tersebut akan secara resmi menjadi mitra setelah mereka menyetujui undangan tersebut.



"Pembentukan kategori baru negara mitra telah menjadi kesimpulan penting dari KTT Kazan. Daftar negara kandidat potensial juga disepakati, di mana kepresidenan Rusia akan mengirimkan undangan yang relevan," kata Putin.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1373 seconds (0.1#10.140)