Dirut BEI: Pelemahan Rupiah Bisa Berdampak ke Harga Konsumsi

Senin, 07 Mei 2018 - 14:52 WIB
Dirut BEI: Pelemahan Rupiah Bisa Berdampak ke Harga Konsumsi
Dirut BEI: Pelemahan Rupiah Bisa Berdampak ke Harga Konsumsi
A A A
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menanggapi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,06% pada kuartal I/2018 dengan optimistis. Capaian ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya, 5,01%.

Direktur Utama (Dirut) BEI Tito Sulistio memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 akan berada di kisaran 5,3%-5,4%. Namun menurutnya ada pengaruh besar dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ke depannya.

"Menurut saya, kita bisa sampai 5,3%-5,4% tahun ini, yang sekarang agak berat adalah kenaikan harga minyak dan apresiasi dolar," ujarnya di Jakarta, Senin (7/5/2018).

Tito menjelaskan, pelemahan rupiah turut berdampak ke impor, terutama bahan bakar minyak (BBM) yang menggunakan denominasi USD. Apalagi saat ini, harga minyak dunia juga sedang dalam tren naik.

"Kita kan 800 ribu barel minyak harus impor, USD74 per barel itu sekitar USD60 juta per hari. Ini memang menjadi tantangan besar, kalau subsidi (BBM) ditarik maka inflasi naik, belum lagi ada tahun politik. Kalau (harga) tetap, APBN tergerus," kata dia.

Dengan pertumbuhan ekonomi tahun ini, Tito percaya pendapatan tidak akan turun, dengan inflasi 3%. Sementara yang jadi pertanyaan yakni kemungkinan harga konsumsi dapat naik akibat dari pelemahan rupiah.

"Yang menakutkan adalah kenaikan harga barang konsumsi, itu yang mesti ditata. Salah satunya dengan memperkuat rupiah, ini semua kan dampak," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0956 seconds (0.1#10.140)