Nestle Bayar Starbucks untuk Bisnis Kopi

Selasa, 08 Mei 2018 - 07:16 WIB
Nestle Bayar Starbucks untuk Bisnis Kopi
Nestle Bayar Starbucks untuk Bisnis Kopi
A A A
LONDON - Raksasa makanan asal Swiss, Nestle, akan membayar Starbucks sebesar USD7,15 miliar (Rp100 triliun) secara tunai untuk mendapat hak menjual produk-produk jaringan kopi Amerika Serikat (AS) itu ke penjuru dunia.

Ini merupakan bentuk aliansi global untuk menghidupkan kembali kerajaan kopi mereka. Kesepakatan kemarin senilai USD2 miliar untuk penjualan produk akan memperkuat kembali posisi Nestle sebagai perusahaan kopi terbesar dunia yang berupaya menegaskan posisinya di pasar yang cepat berubah.

Pengamat dari Bernstein, Andrew Wood, menyatakan akuisisi terbesar ketiga Nestle itu akan memungkinkan perusahaan Swiss itu memperluas brand melalui jaringan distribusi global yang dimilikinya. Saham Nestle segera naik 0,5% pada awal perdagangan, setelah turun lebih dari 8% pada tahun ini.

Starbucks yang berbasis di Seattle itu merupakan jaringan kopi terbesar dunia. Perusahaan itu akan menggunakan dana itu untuk mempercepat buyback saham dan kesepakatan akan menambah pendapatan per saham (EPS) pada 2021.

Nestle menjelaskan, mereka berhadap kesepakatan untuk menjual kopi dan minuman Starbucks dalam bungkus dapat menambah pendapatan pada 2019. Nestle tidak akan terlibat di café-café Starbucks manapun, tapi hanya menjual kopi Starbucks dalam pod individual dan memperluas penjualan kopi seduh.

Nama Nestle tidak akan muncul dalam produk-produk Starbucks itu. “Kami tidak ingin konsumen mengira Starbucks kini bagian dari satu keluarga yang lebih besar,” papar sumber Nestle.

Starbucks sebagian besar berada di AS dan ingin memperluas jenis produknya. “Aliansi kopi global ini akan membawa pengalaman Starbucks ke rumah-rumah jutaan orang lagi di penjuru dunia melalui jangkauan dan reputasi Nestle,” papar Chief Executive Officer (CEO) Starbucks Kevin Johnson.

Nestle dan Starbucks menggabungkan kekuatan dalam kategori minuman konsumen yang sangat ketat persaingannya. Perusahaan investasi privat asal Eropa, JAB Holdings, telah melakukan konsolidasi dengan serangkaian kesepakatan termasuk dengan Douwe Egberts, Peet's Coffee & Tea dan Keurig Green Mountain untuk menghadapi Nestle.

Kopi sangat populer bagi para konsumen muda yang tumbuh dengan Starbucks. Keinginan membayar lebih untuk biji-biji kopi eksotik dan jenis minuman spesial membuat perusahaan dapat mengumpulkan laba lebih besar dibandingkan dengan makanan kemasan pada umumnya. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4720 seconds (0.1#10.140)