Pasar Saham Dibuat Shock Akibat Teror Bom Beruntun

Senin, 14 Mei 2018 - 14:57 WIB
Pasar Saham Dibuat Shock Akibat Teror Bom Beruntun
Pasar Saham Dibuat Shock Akibat Teror Bom Beruntun
A A A
JAKARTA - Pasar saham Indonesia dibuat shock dengan adanya empat teror bom yang terjadi secara beruntun di Surabaya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun terperosok ke zona merah pagi ini.

Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, teror kali ini berbeda kondisi dengan bom Thamrin sebelumnya. Kali ini keterkejutan terjadi secara beruntun. "Pasar shock dengan adanya teror bom berturut-turut ini," ujarnya kepada SINDOnews di Jakarta, Senin (14/5/2018).

Reza mengungkapkan, pelaku pasar juga masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait teror tersebut. Soalnya, Bank Indonesia (BI) juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga pekan ini karena imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) telah naik. "Cenderung wait and see. Selain itu, juga USD kembali menguat setelah imbal hasil obligasi AS kembali meningkat," terang dia.

Menurutnya, investor juga ingin kepastian terkait keberlangsungan investasi di Indonesia. Pasalnya faktor keamanan dinilai sangat penting dalam berinvestasi. "Ini yang lagi ditunggu pasar, seberapa besar dampaknya ke dunia usaha dan dunia investasi. Kalau bom Thamrin kan cuma sekali terus selesai, ini berturut-turut," pungkasnya.

IHSG pada perdagangan awal pekan, Senin (14/5) dibuka memerah pasca serangan bom bunuh diri yang terjadi pada tiga lokasi gereja berbeda di Surabaya. IHSG dibuka berkurang 23,371 poin atau setara 0,39% ke level 5.933,461. Sebelumnya pada perdagangan akhir pekan kemarin, ditutup membaik. IHSG pada Jumat kemarin, ditutup untung 48,89 poin atau 0,83% ke posisi 5.956,83.

Tren negatif bursa saham Tanah Air berlanjut hingga sesi siang, dimana IHSG terus merosot menjadi 5.911,79 dengan penurunan sebesar 45,04 poin atau 0,76%. Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan siang ini secara keseluruhan bergerak pada jalur negatif. Pelemahan cukup dalam terjadi pada sektor infrastruktur yang anjlok minus 1,77% diikuti sektor perkebunan turun 1,69%.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6422 seconds (0.1#10.140)