IHSG Masuk Kategori Fair Value, Analis: Market Mengamati Laporan Keuangan Perusahaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia Value Investor dan Direktur PT Indonesia Utama Mandiri, Rivan Kurniawan mengatakan, saat ini sedang ada perlawanan dari market . Kondisi tersebut dapat terlihat dari sejumlah indeks regional yang melemah tetapi indeks Asia mencoba melawan.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan pagi hari ini, Rabu (19/5). IHSG tertekan 0,58% berada di level 5.800.
“Memang salah satu faktor yang memengaruhi sekarang adalah ada faktor ketakutan angka Covid akan meningkat seiring dengan arus mudik lebaran dan sebagainya,” katanya dalam acara Market Opening IDX Channel, Rabu (19/5/2021).
Di sisi lain, dirilisnya data GDP kuartal I 2021 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) walau masih negatif tetapi sudah di atas ekspetasi. Serta, ada proyeksi bahwa di kuartal II 2021 GDP akan meningkat.
Menurut Rivan, ada optimisme dari market untuk menyongsong ke depan secara positif. Lebih lanjut terang dia, saat ini IHSG masuk dalam kategori fair value. Ia menjelaskan, indeks berada dalam nilai atau harga wajar yang mengacu pada GDP kuartal I 2021 lalu.
“Saya rasa di angka 5.800-an saat ini sudah tidak bisa dibilang mahal. Kalau misalkan kaya bulan Maret lalu di 6.300-an itu memang dibilang mahal, tapi kalau untuk saat ini tidak bisa dibilang mahal,” ujar dia.
Sementara itu, Rivan menuturkan, saat ini market juga sedang mengamati rilisnya laporan keuangan terutama laporan keuangan kuartal I. “Sekarang ini market saya lihat lagi mengamati rilisnya laporan keuangan kuartal I 2021, karena kan market pasti penasaran ya terkait bagaimana kinerja perusahaan di awal 2021 ini,” pungkasnya.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Dukung Kegiatan UNAS Investment Festival: Capital Market Literation For Gen Z
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan pagi hari ini, Rabu (19/5). IHSG tertekan 0,58% berada di level 5.800.
“Memang salah satu faktor yang memengaruhi sekarang adalah ada faktor ketakutan angka Covid akan meningkat seiring dengan arus mudik lebaran dan sebagainya,” katanya dalam acara Market Opening IDX Channel, Rabu (19/5/2021).
Di sisi lain, dirilisnya data GDP kuartal I 2021 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) walau masih negatif tetapi sudah di atas ekspetasi. Serta, ada proyeksi bahwa di kuartal II 2021 GDP akan meningkat.
Menurut Rivan, ada optimisme dari market untuk menyongsong ke depan secara positif. Lebih lanjut terang dia, saat ini IHSG masuk dalam kategori fair value. Ia menjelaskan, indeks berada dalam nilai atau harga wajar yang mengacu pada GDP kuartal I 2021 lalu.
“Saya rasa di angka 5.800-an saat ini sudah tidak bisa dibilang mahal. Kalau misalkan kaya bulan Maret lalu di 6.300-an itu memang dibilang mahal, tapi kalau untuk saat ini tidak bisa dibilang mahal,” ujar dia.
Sementara itu, Rivan menuturkan, saat ini market juga sedang mengamati rilisnya laporan keuangan terutama laporan keuangan kuartal I. “Sekarang ini market saya lihat lagi mengamati rilisnya laporan keuangan kuartal I 2021, karena kan market pasti penasaran ya terkait bagaimana kinerja perusahaan di awal 2021 ini,” pungkasnya.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Dukung Kegiatan UNAS Investment Festival: Capital Market Literation For Gen Z
(akr)