PGN Teken MoU Pasokan LNG dengan PT Karya Mineral Jaya

Rabu, 24 Januari 2024 - 15:02 WIB
loading...
PGN Teken MoU Pasokan...
Penandatangan MoU antara PGN dan KMJ yang dilakukan oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dan Presidir KMJ Iriawan Yuliato di Kantor Pusat PGN, Selasa (23/1/2024). FOTO/Ist
A A A
JAKARTA - Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk (PGN) menandatangani nota kesepahaman (MoU) pasokan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) dari PT Karya Mineral Jaya (KMJ). Produksi LNG KMJ dari Proyek LNG Bunyu yang berada di WK Nunukan itu diperkirakan mulai mengalir pada 2028 dengan rencana kapasitas kurang lebih sebesar 60 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Dalam hal ini, PGN merupakan salah satu pembeli potensial yang berminat membeli volume produksi dari plant tersebut. PGN memperkirakan volume LNG akan semakin besar dalam bauran pasokan gas di tahun-tahun mendatang. Hal ini seiring dengan dinamika volume pasok gas pipa yang mengalami penurunan secara alamiah dari beberapa produsen.



Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Pertama Sari mengungkapkan, PGN membutuhkan pasokan gas bumi yang handal dari para pemasok gas bumi hulu di Indonesia untuk disalurkan melalui jaringan pipa gas transmisi dan distribusi milik perusahaan.

"Subholding Gas menyambut baik potensi kerja sama penyediaan pasokan dan pengembangan infrastruktur pengolahan gas menjadi LNG. Harapannya, kerja sama dengan KMJ dapat meningkatkan kehandalan pelayanan Subholding Gas kepada pelanggan PGN dan memberikan manfaat positif kepada kedua belah pihak," ungkap Rosa dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/1/2024).

Dia menambahkan, proyeksi gas balance domestik Indonesia terbaru menunjukkan penurunan produksi gas bumi sejak tahun 2024. Kondisi tersebut membuat PGN membutuhkan pasokan LNG domestik, salah satunya dari WK Nunukan melalui Proyek LNG Bunyu. Pasokan LNG domestik ini direncanakan dikirimkan ke wilayah penjualan Subholding Gas yang telah memiliki infrastruktur penerima LNG yang tersebar di beberapa lokasi seperti Terminal LNG Arun, Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat dan FSRU Lampung.



PGN dan KMJ juga sepakat untuk melihat peluang kerja sama lain dalam hal partisipasi penyertaan pembangunan proyek infrastruktur LNG. "Alokasi yang kami dapatkan adalah alokasi dari wilayah kerja untuk kami kembangkan dan olah menjadi LNG. Kami juga sangat menyambut baik tawaran kerja sama pengembangan infrastruktur, karena ini sangat penting untuk kami untuk mengelola aset yang ada di sana. Mudah-mudahan kerja sama ini semakin menguat supaya pada saatnya nanti dapat menandatangani PJB LNG," ujar President Director KMJ Iriawan Yulianto.

Rosa menambahkan, kerja sama berpeluang dilanjutkan dalam hal penguasaan teknologi dan pembangunan infrastruktur gas bersama KMJ. PGN, kata dia, sudah berada dalam ekosistem bisnis gas bumi, sehingga dapat lebih mudah untuk dikomunikasikan. Rosa menegaskan, PGN dapat mendukung kebutuhan KMJ untuk tumbuh bersama di dalam ekosistem ini.

"PGN selaku Subholding Gas senantiasa berkomitmen untuk selalu menjaga kehandalan pasokan gas kepada pelanggan melalui pasokan dari gas bumi maupun LNG. Konsistensi juga dilakukan dalam melakukan pengembangan infrastruktur gas termasuk LNG agar dapat mendukung bisnis PGN ke depan," tandasnya.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Eropa Butuh Rp182,5...
Eropa Butuh Rp182,5 Triliun demi Mengamankan Pasokan 250 Kargo Gas Alam Cair
Kinerja 2024 Positif,...
Kinerja 2024 Positif, PGN Cetak Laba Bersih Rp5,4 Triliun
China Setop Impor LNG...
China Setop Impor LNG AS Gegara Tarif Trump, Geser ke Sumber Alternatif
PGN Siap Pasok Gas Bumi...
PGN Siap Pasok Gas Bumi ke Kawasan Industri Jatengland
PGN-Krakatau Steel Kembangkan...
PGN-Krakatau Steel Kembangkan Infrastruktur LNG di Kawasan Pelabuhan
Dukung Swasembada Energi,...
Dukung Swasembada Energi, PGN Kebut Proyek-Proyek Strategis
Swasembada Energi Butuh...
Swasembada Energi Butuh Kolaborasi Sektor Hulu dan Hilir
Percepat Hilirisasi...
Percepat Hilirisasi Gas Bumi, Saleh Husin Soroti Tantangan Dunia Usaha
Rusia Bidik India Jadi...
Rusia Bidik India Jadi Pasar Utama LNG
Rekomendasi
Jelang Kongres Nasional,...
Jelang Kongres Nasional, Tidar Turki Dukung Rahayu Saraswati Kembali Jadi Ketum
Rusia Lacak Kapal Selam...
Rusia Lacak Kapal Selam Nuklir Inggris yang Teknologinya Dinilai Sangat Tua dan Ketinggalan Zaman
Perundingan AS dan Iran...
Perundingan AS dan Iran Berlansung Konstruktif dan Positif, Akankah Konflik Timur Tengah Mereda?
Berita Terkini
Rusia Masih Jadi Ancaman,...
Rusia Masih Jadi Ancaman, Trump Perpanjang Sanksi AS Selama 12 Bulan
12 menit yang lalu
Standard Chartered Uji...
Standard Chartered Uji Agunan Kripto dengan OKX
9 jam yang lalu
Pengamat Energi: Blending...
Pengamat Energi: Blending BBM Sepenuhnya Legal dan Sesuai SNI
9 jam yang lalu
Senator AS Minta Trump...
Senator AS Minta Trump Diselidiki Atas Dugaan Insider Trading
13 jam yang lalu
Penjualan Emas Melesat,...
Penjualan Emas Melesat, Hartadinata Abadi Cetak Kenaikan Laba 44,60% di 2024
14 jam yang lalu
AS-China Perang Dagang,...
AS-China Perang Dagang, Prabowo: Indonesia Netral dan Siap Jadi Jembatan
15 jam yang lalu
Infografis
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved