Cetak Rekor, Laba Bersih BRI Tembus Rp60,4 Triliun Sepanjang 2023

Rabu, 31 Januari 2024 - 09:53 WIB
loading...
Cetak Rekor, Laba Bersih...
Direktur Utama BRI Sunarso. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berhasil mencetak dengan kinerja gemilang dengan raihan laba bersih mencapai Rp60,4 triliun pada akhir tahun 2023.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, perolehan laba sejalan dengan kualitas aset yang hingga akhir Desember 2023 BRI mencatatkan aset Rp1.965 triliun atau tumbuh 5,3% yoy.

"Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi oleh perolehan laba dimana selama satu tahun BRI memperoleh laba Rp60,4 triliun atau tumbuh 17,5% yoy," kata Sunarso dalam paparan kinerja kuartal IV BRI 2023, Rabu (31/1/2024).



Laba BRI tersebut menjadi hak pemegang saham melalui pembayaran pajak dan dividen, mayoritas laba Rp60,4 triliun tersebut pun akan kembali ke negara sebagai pemegang saham mayoritas.

Catatan laba tersebut merupakan rekor tertinggi yang dicatatkan BRI sepanjang sejarah. Di mana, laba tertinggi sebelumnya dicatatkan pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp51,4 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan (31/1), untuk bank only, laba BRI mencapai Rp53,15 triliun, naik 11,12% secara tahunan (year on year/yoy) dari posisi yang sama tahun sebelumnya senilai Rp47,83 triliun.

Laba BRI juga ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih yang tercatat sebesar Rp135,18 triliun. Tahun sebelumnya, pendapatan bunga bersih BRI hanya senilai Rp124,59 triliun.

Tak hanya itu, pendapatan non bunga BRI juga tercatat naik sekitar 12,61% secara tahunan (YoY) menjadi Rp53,29 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari pos komisi dan administrasi yang mencapai Rp20,74 triliun.

Di sisi lain, laba BRI juga tertahan oleh kenaikan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dalam periode 2023. CKPN BRI tercatat naik sekitar 7,81% YoY menjadi sebesar Rp29,52 triliun.



Dari sisi penyaluran kredit, BRI mampu mencatatkan pertumbuhan kredit 11,2% menjadi Rp1.266,4 triliun. Pertumbuhan tersebut sedikit lebih tinggi dari kredit secara industri yang sekitar 10,4% YoY. Alhasil, aset bank yang menjadi induk holding ultra mikro ini tercatat semakin jumbo mencapai Rp1.965 triliun. Kenaikan aset yang berhasil dicapai oleh BRI mencapai sekitar 5,36% YoY.

Di saat pertumbuhan kredit yang mampu tumbuh dengan baik, tampaknya bayang-bayang likuiditas ketat juga terjadi di BRI. Mengingat, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI hanya tumbuh mini 3,85% YoY menjadi Rp1.358,32 triliun.

Instrumen deposito menjadi yang tumbuh paling cepat dari Rp 435,48 triliun menjadi Rp484,26 triliun. Sementara, instrumen giro mengalami penurunan dari Rp349,76 triliun menjadi Rp346,12 triliun. Hal tersebut juga tercermin dari rasio Loan Deposit Ratio (LDR) yang mengalami kenaikan berada di level 84,2%. Pada tahun sebelumnya, LDR BRI tercatat di level 79,17%.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1626 seconds (0.1#10.140)