Mentan: Inovasi Produk Pertanian Harus Sejahterakan Rakyat

Selasa, 17 Juli 2018 - 16:15 WIB
Mentan: Inovasi Produk Pertanian Harus Sejahterakan Rakyat
Mentan: Inovasi Produk Pertanian Harus Sejahterakan Rakyat
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam kunjungan kerjanya ke Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Malang, melakukan pengecekan langsung berbagai inovasi teknologi budidaya dan pengolahan pangan yang tengah dikembangkan.

Mentan berpesan agar inovasi teknologi budidaya dan pengolahan pangan yang tengah dikembangkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Saya ingin kehadiran inovasi produk pangan di balai dirasakan langsung masyarakat sekitar. Saya ingin setiap balai berdampak langsung pada peningkatan perekonomian rakyat," tegas Amran dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/7/2018).

Karena itu, Amran meminta balai pertanian melakukan pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat sampai bisa menghasilkan produk. "BBPP Batu ini harus jadi contoh, agar permasalahan negeri ini selesai," tuturnya.

Hadir pada kunjungan ini Walikota Batu, Dewanti Rumpoho, Kasdam V/Brawijaya, Brigjen TNI Widodo Iriansyah, dan Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Momon Rusmono mengatakan, BPPDMP memiliki pilar pelatihan, pendidikan dan penyuluhan. Tiga pilar ini menjadi landasan utama untuk menciptakan SDM pertanian yang unggul dan inovatif sehingga mampu meningkatkan produksi komoditas yang berdaya saing.

"Kita orientasinya mewujudkan pelaku utama yakni petani, pekebun, peternak dan pelaku usaha agar profesional, mandiri dan berdaya saing. Jadi visi BPSDMP adalah mewujudkan SDM pertanian. Dalam hal ini pelaku utama dan pelaku usaha agar profesional mandiri dan berdaya saing," paparnya.

Momon menyebutkan, ada enam balai besar di bawah BPPSDMP mendapat penugasan Menteri Pertanian untuk mengembangkan sapi Belgian Blue, yang terbesar di BBPP Batu ada 20 ekor dikembangkan tahun ini. Pengembangan sapi ini ke depan sebagai sarana pelatihan masyarakat agar bisa dikembangkan di berbagai daerah.

"Nah ini untuk mewujudkannya dari aspek pelatihan kita punya 10 UPT pelatihan, untuk peternakan ada 3 yaitu BBPP Batu, balai besar di Cinagara, Bogor khusus kesehatan hewan dan balai besar peternakan di Kupang," terang Momon.

Lebih lanjut Momon jelaskan untuk pertanian di Lembang, Batang Kaluku, Lampung, Jambi, Bunuang dan Ketindan Malang, dan di Ciawi untuk Manajemen dan kepemimpin. Total ada 10 unit yang prinsipnya adalah membangun sumber daya pertanian berbasis kompetensi.

Kepala BBPP Batu Apri Handono menyebutkan, sebagai unit pelaksana teknis (UPT) Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, BBPP Batu memainkan perannya meningkatkan kualitas SDM peternakan melalui berbagai pelatihan bagi aparatur maupun nonaparatur (petani, peternak, pelaku usaha).

"Balai besar ini memiliki 3 program andalan, yakni program sapi Belgian Blue, produk olahan susu dan ternak, serta produk telur omega 3," ujarnya.

Upaya mewujudkan swasembada daging terus dilakukan menjadi prioritas utama BBPP Batu. Salah satunya dengan mengembangkan sapi Belgian Blue. Berbagai pelatihan juga diberikan kepada para peternak termasuk implementasi Transfer Embrio (TE) pada sapi BB sejak Maret 2018.

Apri mengatakan, tahun 2018 BBPP Batu ditarget menghasilkan 20 ekor sapi bunting jenis Belgian Blue. "Dari target 20 ekor bunting, kita sudah punya 7 ekor. Saya optimis target ini tercapai," ujar Apri.

Kementerian Pertanian telah menargetkan lahirnya sapi Belgian Blue di Indonesia sebanyak 1.000 ekor pada 2019. Pengembangan sapi ini diharapkan membantu upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi daging sapi di Indonesia, melalui peningkatan mutu genetik ternak.

BBPP Batu menjadi center of excellent bagi SDM yang unggul dan kompeten. Selain sarana prasarana lengkap, BBPP Batu juga memiliki pusat inkubator agribisnis (PIA) sebagai etalase produk hasil olahan mereka.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3643 seconds (0.1#10.140)