Kehandalan Pasokan Avtur di Bandara Soetta Ditingkatkan

Selasa, 31 Juli 2018 - 15:36 WIB
Kehandalan Pasokan Avtur di Bandara Soetta Ditingkatkan
Kehandalan Pasokan Avtur di Bandara Soetta Ditingkatkan
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus memperkuat ketahanan pasokan avtur di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Langkah tersebut diwujudkan dengan menambah kapasitas tangki bahan bakar avtur mencapai 17.000 kilo liter.

“Penambahan storage tersebut tidak lain untuk meningkatkan ketahanan pasokan avtur di DPPU Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina, Gandhi Sriwidodo, di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Menurut dia, penambahan kapasitas tangki bahan bakar avtur di Bandara Soetta yaitu sebesar 17.000 kiloliter dari sebelumnya sebesar 108.000 KL. Sehingga dengan adanya tambahan tangki tersebut kapasitas total penampungan stok avtur di DPPU Bandara Soetta mencapai 125.000 KL. “Storage avtur di Bandara Soekarno-Hatta yang terakhir ini bertambah jadi 17.000 KL yang tadinya 108.000 KL,” terang dia.

Dia mengatakan, investasi penambahan tangki BBM di Bandara Soetta mencapai lebih dari Rp35 miliar. Untuk saat ini, kata dia, pembangunan tangki tersebut tengah berjalan. “Tahapan pembangunan tangki sedang jalan. Tangkinya saja itu investasinya lebih dari Rp35 miliar. Kami menargetkan selesai tahun ini,” tandas dia.

Penambahan kapasitas tangki bahan bakar avtur di DPPU Bandara Soetta merupakan bagian dari pembangunan 29 proyek strategis infrastruktur hilir yang sedang dijalankan Pertamina. Berdasarkan data Pertamina, 29 proyek strategis yang dibangun itu antara lain, pembangunan Terminal LPG Refrigated Arun, penambahan SPM Terminal BBM Medan Group, pembangunan Terminal BBM Pressurized Belawan, pembangunan Tangki Timbun Terminal BBM Medan Group, Terminal LPG Dumai.

Selanjutnya Terminal LPG Pressurized Padang, Dermaga Terminal BBM Teluk Kabung, pengembangan Terminal BBM Jambi, pengembangan Terminal LPG Pulau Layang, pembangunan Terminal LPG Refrigerated Tanjung Sekong, pembangunan fasilitas DPPU Soekarno Hatta, penggantian Pipa Cikampek Pelumpang, pembangunan DPPU Kertajati, pembangunan Terminal BBM Tegal Baru, pipanisasi Boyolali-Pengapon.

Ditambah pemasangan SPM dan jalur pipa ke Terminal BBM Pengapon, perbaikan pipa di Terminal BBM Surabaya Group, pembanguna. Terminal LPG Refrigerated Jawa Timur, pembangunan Terminal BBM Tanjung Batu, pembangunan Terminal LPG Pressurized Bali, relokasi DPPU Makassar, pengembangan Terminal BBM Bau Bau, pembangunan Terminal LPG Bima, pembangunan Terminal LPG Kupang, pembangunan Terminal LPG Wayame, pengembangan Terminal LPG Biak, pembangunan Terminal LPG Jayapura, pembangunan Terminal LPG di wilayah Indonesia Timur, dan pengembangan Terminal BBM Maumere.

“Pembangunan fasilitas di DPPU Bandara Soekarno-Hatta merupakan bagian dari proyek strategis yang sedang dijalankan Pertamina. Harapannya ketahanan stok avtur akan lebih meningkat,” ujarnya.

Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur hilir tersebut seiring mendukung roadmap pembangunan kilang milik Pertamina. Pembangunan dan pengembangan kilang Pertamina antara lain, Kilanb Bontang, Kang Tuban , Kilang Cilacap, Kilang Balikpapan, Kilang Balongan dan Kilang Dumai. “Pengembangan DPPU ini seiring dengan pengembangan kilang. Tatkala mereka sudah selesai, penampungannya juga harus sudah siap,” kata dia.

Di sisi lain, untuk saat ini secara nasional ketahanan stok BBM mencapai 21 hari. Menurut dia, ketahanan stok tersebut sudah tergolong aman guna mencukupi kebutuhan BBM nasional. Namun dengan selesainya berbagai macam proyek strategis tersebut, imbuhnya, ketahanan pasokan BBM dijamin akan lebih handal.

“Belum lagi kapal tangker milik Pertamina, ada 250 kapal yang mengangkut suplai BBM di seluruh Indonesia. Kami yakin ke depan ketahanan stok akan lebih handal lagi,” tandas dia.

Hal senada juga dikatakan oleh Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito. Pengembangan fasilitas di DPPU Bandara Soetta merupakan rangkaian dari proyek strategis infrastruktur hilir yang dijalankan oleh Pertamina.

Menurutnya, investasi proyek strategis infrastruktur hilir Pertamina mencapai Rp20 triliun. Untuk pembangunan DPPU, lanjut dia, Pertamina tengah melakukan pembangunan tiga DPPU beserta sarana penunjang lainnya senilai Rp3,4 triliun.

Berdasarkan data Pertamina, pembangunan tiga DPPU itu antara lain, pembangunan fasilitas DPPU Soekarno Hatta, pembangunan DPPU Kertajati dan relokasi DPPU Makassar. “Proyek-proyek strategis, saat ini sebagian besar telah berjalan, dan masuk pada tahap konstruksi, sedangkan sisanya pada tahap persiapan,” ujar dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4049 seconds (0.1#10.140)