Optimalkan Beyond Sky, GDPS Cari Tenaga Kerja Berkeahlian Tinggi

Kamis, 29 Februari 2024 - 12:45 WIB
loading...
Optimalkan Beyond Sky,...
Dirut GDPS Cornelis Radjawane (kiri) bersama Direktur SDM & Operasi GDPS Vicky Firmansyah saat acara Media Gathering GDPS di Jakarta, Rabu (28/2/2024). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) mengoptimalkan layanan Beyond Sky dengan meningkatkan peluang untuk mencari tenaga kerja terampil berkeahlian tinggi, terutama pada sektor aviasi atau penerbangan . Mereka nantinya akan disalurkan ke luar negeri.

Sebagai langkah awal realisasi hal tersebut, GDPS berencana untuk menempatkan tenaga kerja berkeahlian tinggi berupa Aviation Engineer ke pasar luar negeri untuk memperluas pasar aviasi. GDPS merupakan perusahaan penyedia layanan Business Process Outsourcing (BPO) berbasis teknologi 4.0.

Direktur Utama GDPS Cornelis Radjawane mengatakan, pasar tenaga kerja berkeahlian tinggi di luar negeri ini saat ini terbuka lebar. Setidaknya ada delapan negara yang saat ini membutuhkan tenaga kerja berkeahlian tinggi, terutama di sektor aviasi.

Kedelapan negara tersebut yakni Australia, Singapura, Malaysia, Filipina, Uni Emirat Arab (UEA), Belanda, dan Korea Selatan. “Pengiriman tenaga kerja berkeahlian tinggi ini tidak hanya menguntungkan dari sisi devisa saja, namun juga menyangkut imej bagi bangsa Indonesia. Ini mengingat selama ini kita lebih banyak mengirim tenaga kerja ke luar negeri sebagai asisten rumah tangga (ART),” kata Cornelis Radjawane yang akrab disapa Boy di Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Boy mengatakan tenaga kerja berkeahlian tinggi Indonesia bisa diandalkan dibandingkan tenaga kerja asal negara lain. “Pekerja kita bisa diadu dengan asing. Saya yakin pekerja kita lebih unggul. Orang kita itu kalau kerja tekun. Tipe pekerja kita itu setia. Kita bukan bangsa abal-abal. Kita bisa diandalkan,” ujarnya.

Walaupun dikenal sangat terampil dan tekun, banyak tenaga kerja Indonesia itu kurang fasih berbahasa Inggris. Ini menjadi kendala tersendiri bagi perusahaan yang menyalurkan mereka ke luar negeri. “Untuk soal Bahasa Inggris, pekerja kita itu masih kalah dibandingkan pekerja asal India, Pakistan, maupun Filipina karena memang mereka bekas jajahan Inggris,” lanjutnya.

Tantangan lainnya yakni terkait dengan lisensi. Apalagi untuk pekerjaan di sektor aviasi yang memang dituntut soal safety itu sangat diutamakan.

Challenge lainnya itu soal regulasi yang diterapkan negara yang bersangkutan. Karena itu perlu peran pemerintah Indonesia untuk melakukan kerja sama atau melakukan lobi dengan pemerintah negara tujuan penempatan,” tuturnya.

Diketahui, GDPS merupakan anak usaha PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (Anak Perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk). Pendapatan usaha GDPS pada 2023 sebesar Rp322,6 miliar. Jumlah ini meningkat 140% jika dibandingkan dengan pendapatan pada 2019 yang mencapai Rp230,4 miliar. Target pendapatan usaha pada 2024 meningkat lagi menjadi Rp387,6 miliar dan keuntungan bersih Rp9,7 miliar.

Direktur SDM & Operasi PT GDPS Vicky Firmansyah menambahkan, GDPS juga memusatkan perhatian pada aspek operational excellence. Untuk itu mereka menerapkan program internalisasi culture Garuda Way kepada lebih dari 6.500 Tenaga Alih Daya (TAD) untuk memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan dan meningkatkan efisiensi operasional.

Selanjutnya, GDPS terus mengembangkan customer solution management dengan menggunakan aplikasi Beyond Care untuk meningkatkan kinerja karyawan. “Dengan langkah-langkah ini, kami yakin dapat memberikan value yang terbaik kepada pelanggan dan memperluas jangkauan GDPS ke pasar luar negeri sehingga mampu mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan,” katanya.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Terminal 2F Bandara...
Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta Resmi Jadi Pusat Penerbangan Umrah dan Haji, Ini Fasilitasnya
Menaker Sebut Industri...
Menaker Sebut Industri RI Butuh Tenaga Kerja yang Kuasai AI
Perusahaan Singapura...
Perusahaan Singapura Bikin Indonesia Airlines, Kemenhub: Belum Kantongi Izin Terbang
BBN Airlines Tutup Seluruh...
BBN Airlines Tutup Seluruh Rute Penerbangan di Indonesia, Ada Apa?
Catat! Citilink Pindah...
Catat! Citilink Pindah Operasional ke Terminal 1B dan 2F Bandara Soetta Mulai 15 Maret
Garuda dan Citilink...
Garuda dan Citilink Turunkan Harga Tiket Pesawat 14%, Catat Tanggal Berlakunya
Revenue Naik Tahun Lalu,...
Revenue Naik Tahun Lalu, Ini Strategi dan Fokus GDPS di 2025
Modus Pencurian Avtur...
Modus Pencurian Avtur Terbongkar, Pakar: Sangat Berbahaya, Harus Ditindak Tegas
Garuda Indonesia Masuk...
Garuda Indonesia Masuk 25 Maskapai Terbaik di Dunia Tahun 2025
Rekomendasi
Ariel NOAH Tak Mampu...
Ariel NOAH Tak Mampu Lakukan Direct License, Akui Butuh LMK untuk Urus Royalti
MNC Vision dan MNC Peduli...
MNC Vision dan MNC Peduli Salurkan Bantuan untuk Rumah Singgah Pasien di Jakpus
BPI Danantara: Peluang...
BPI Danantara: Peluang atau Tantangan untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?
Berita Terkini
Pertamina Gelar Program...
Pertamina Gelar Program Mengaji Berhadiah Voucher BBM di SPBU
14 menit yang lalu
Profil Hery Gunardi,...
Profil Hery Gunardi, Direktur Utama BRI yang Baru
27 menit yang lalu
SIG dan Kementerian...
SIG dan Kementerian BUMN Kolaborasi Gelar Program Sobat Aksi Ramadan
38 menit yang lalu
Pertamina Sebar 57 Modular...
Pertamina Sebar 57 Modular Urai Kepadatan Mudik Lebaran di SPBU Rest Area
1 jam yang lalu
Gelar RUPST, BRI Bagi...
Gelar RUPST, BRI Bagi Dividen Rp51,73 Triliun hingga Ganti Susunan Pengurus
1 jam yang lalu
Hery Gunardi Didapuk...
Hery Gunardi Didapuk Jadi Dirut BRI Gantikan Sunarso
1 jam yang lalu
Infografis
Prancis Desak Israel...
Prancis Desak Israel Mundur dari Dataran Tinggi Golan Suriah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved