Jaga Stabilitas Harga Beras, Satgas Pangan Perlu Diperkuat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Pangan harus diperkuat untuk menjaga momentum ekspektasi turunnya harga beras sejalan dengan mulai bertambahnya pasokan dan panen raya. Berdasarkan data Bulog, saat ini harga mulai stabil dan normal kembali karena pasokan beras di Pasar Induk Johar Karawang mulai masuk dari Jawa Tengah yang mulai panen raya.
Anggota Komisi IV DPR RI Firman Subagyo mengatakan, Satgas Pangan sangat dibutuhkan dalam menjaga dalam melakukan pengawasan komoditas pangan, sehingga tercipta stabilitas harga.
"Pengawasan terhadap pangan, seperti distribusi pangan itu harus diawasi oleh negara. Di situ peran satgas pangan. Sekarang ini sudah masuk masa panen, saya minta kepada pemerintah harus ketat mengawasi. Satgas sangat dubutuhkan," katanya, Sabtu (2/3/2024).
Satgas Pangan juga perlu memiliki kewenangan mendapat dukungan dari pemerintah dalam melakukan operasi atau penelusuran terhadap pihak-pihak yang memanfaatkan komoditas pangan strategis untuk kepentingan tertentu.
Firman menambahkan, masuknya beras impor yang bersamaan dengan panen raya juga perlu dikelola dengan baik sehingga distribusi harus diprioritaskan pada daerah yang belum mengalami panen raya.
"Jangan sampai beras beras impor didistribusikan di wilayah wilayah yang memang basis produk pertanian. Jadi harus mengendalikan distribusi impor kepada masyarakat, karena ini masuk masa panen," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengimbau masyarakat tak perlu khawatir akan kenaikan harga beras dan stok beras. Menurutnya saat ini harga mulai stabil dan normal kembali karena pasokan beras di Pasar Induk Johar Karawang mulai masuk dari Jawa Tengah yang mulai panen raya.
"Masyarakat tak perlu khawatir kini harga mulai normal dan stabil. Harga beras premium yang kemarin sempat tembus Rp17 ribuan saat ini bertahap mulai turun dan kembali ke harga di kisaran Rp14 ribuan. Begitu juga beras medium harga mulai stabil," kata Bayu.
Kini, kata Bayu pasokan beras mendekati normal menjelang Ramadan dan Idul Fitri sehingga masyarakat tak perlu risau. Kebutuhan beras Indonesia pada 2024 mencapai 31,2 juta ton, dan sudah terpenuhi hingga Juni mendatang.
"Untuk enam bulan ke depan stok sudah aman. Kebutuhan setiap tahun memang kita lakukan per enam bulan," kata Bayu.
Anggota Komisi IV DPR RI Firman Subagyo mengatakan, Satgas Pangan sangat dibutuhkan dalam menjaga dalam melakukan pengawasan komoditas pangan, sehingga tercipta stabilitas harga.
"Pengawasan terhadap pangan, seperti distribusi pangan itu harus diawasi oleh negara. Di situ peran satgas pangan. Sekarang ini sudah masuk masa panen, saya minta kepada pemerintah harus ketat mengawasi. Satgas sangat dubutuhkan," katanya, Sabtu (2/3/2024).
Baca Juga
Satgas Pangan juga perlu memiliki kewenangan mendapat dukungan dari pemerintah dalam melakukan operasi atau penelusuran terhadap pihak-pihak yang memanfaatkan komoditas pangan strategis untuk kepentingan tertentu.
Firman menambahkan, masuknya beras impor yang bersamaan dengan panen raya juga perlu dikelola dengan baik sehingga distribusi harus diprioritaskan pada daerah yang belum mengalami panen raya.
"Jangan sampai beras beras impor didistribusikan di wilayah wilayah yang memang basis produk pertanian. Jadi harus mengendalikan distribusi impor kepada masyarakat, karena ini masuk masa panen," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengimbau masyarakat tak perlu khawatir akan kenaikan harga beras dan stok beras. Menurutnya saat ini harga mulai stabil dan normal kembali karena pasokan beras di Pasar Induk Johar Karawang mulai masuk dari Jawa Tengah yang mulai panen raya.
"Masyarakat tak perlu khawatir kini harga mulai normal dan stabil. Harga beras premium yang kemarin sempat tembus Rp17 ribuan saat ini bertahap mulai turun dan kembali ke harga di kisaran Rp14 ribuan. Begitu juga beras medium harga mulai stabil," kata Bayu.
Kini, kata Bayu pasokan beras mendekati normal menjelang Ramadan dan Idul Fitri sehingga masyarakat tak perlu risau. Kebutuhan beras Indonesia pada 2024 mencapai 31,2 juta ton, dan sudah terpenuhi hingga Juni mendatang.
"Untuk enam bulan ke depan stok sudah aman. Kebutuhan setiap tahun memang kita lakukan per enam bulan," kata Bayu.
(nng)