Terang-terangan Cari Dirjen Pajak Baru, Prabowo Minta Saran ke Erick hingga Chatib Basri

Selasa, 05 Maret 2024 - 15:31 WIB
loading...
Terang-terangan Cari...
Menhan sekaligus Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto secara terang-terangan mengutarakan niatnya mencari Direktur Jenderal Pajak atau Dirjen Pajak yang baru. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengutarakan niatnya mencari Direktur Jenderal Pajak atau Dirjen Pajak yang baru. Seperti diketahui Prabowo Subianto diperkirakan akan menjadi Presiden Indonesia berikutnya usai memimpin dalam real count Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.



Prabowo meminta agar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencari sosok yang bisa menjadi pemimpin Ditjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berikutnya. Permintaan itu disampaikan Prabowo secara terbuka.

Tak hanya ke Erick Thohir, permintaan serupa juga diutarakan Prabowo kepada mantan Menteri Keuangan 2013-2014 Chatib Basri, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko, dan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Darmawan Junaidi.

"Pak Erick, Pak Darmawan, Pak Kartika, Pak Chatib mohon berikan saran kepada saya, siapa yang kira-kira bisa dijadikan Dirjen Pajak?" ujar Prabowo saat Mandiri Investment Forum 2024, Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2024).



Merespon hal tersebut, Erick Thohir memastikan akan mencari sosok baru untuk bisa mengisi posisi Dirjen Pajak Kementerian Keuangan. Prabowo, lanjut Erick, menginginkan semua orang yang masuk dalam pemerintahan baru haruslah orang-orang terbaik alias bisa bekerja maksimal.

“Statement Pak Prabowo yang paling penting kan bahwa beliau ingin dibantu semua orang bagus, yang terbaik. Tetapi kan seleksinya di beliau, bukan di saya,” ujar Erick saat ditemui wartawan di lokasi yang sama.

“Sama juga seperti Dirjen, saya kaget. Ketika beliau minta masukan, pasti kan gak saya saja, Pak Chatib diminta masukan, saya diminta. Ya mungkin kita coba lihatlah siapa yang terbaik,” paparnya.

Permintaan Prabowo bukan tanpa alasan. Erick mencatat bahwa pemerintahan yang baru menginginkan agar tax ratio Indonesia bisa mencapai 16%, sedangkan saat ini tax ratio baru di posisi 10%.

Dengan capaian baik itu, maka sektor perpajakan menjadi instrumen penting dalam pertumbuhan makro ekonomi nasional kedepannya.

“Karena beliau menekankan bahwa perpajakan ini harus menjadi terus pertumbuhan ekonomi, di mana salah satu yang beliau dorong rasio pajak. Di mana yang sekarang kita masih 10 persen, bisa gak menjadi 16 persen,” jelas Erick.

“Tentu itu strategi yang saya tidak tahu juga. Nah dibandingkan menaikkan pajak pribadi atau korporasi, yang sehingga kita kalah bersaing dengan negara-negara tetangga,” lanjutnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1664 seconds (0.1#10.140)