Bukan Sri Mulyani, Erick Thohir Sebut 4 Nama Ini Calon Kuat Menkeu Era Prabowo

Minggu, 03 Maret 2024 - 20:36 WIB
loading...
Bukan Sri Mulyani, Erick Thohir Sebut 4 Nama Ini Calon Kuat Menkeu Era Prabowo
Menteri BUMN Erick Thohir menanggapi kabar empat nama yang digadang-gadang bakal meneruskan jabatan Menteri Keuangan (Menkeu) pilihan dari calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi kabar empat nama yang digadang-gadang bakal meneruskan jabatan Menteri Keuangan (Menkeu) pilihan dari calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto . Dalam nama-nama tersebut tidak ada Sri Mulyani yang kemungkinan bakal digeser.



Mengutip berbagai sumber, empat tokoh yang dicalonkan sebagai Menkeu adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, serta Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Royke Tumilaar.

"Kayanya calonnya ada 4? pak Budi Menteri kesehatan, pak Tiko, pak Mahendra lalu pak Royke, ya figur-figur yang sangat bagus menurut saya," kata Erick Thohir usai mengikuti acara HUT BTN ke-74 di Jakarta, Minggu (3/3/2024).



Erick Thohir menilai keempatnya merupakan figur yang sangat bagus untuk menjadi Bendahara Negara ke depan. Saat ditanya mana yang lebih cocok, ia enggan memilih salah satu.

"Wah saya bukan posisinya menilai, itu pasti ada otoritas yang lebih mengerti. Empat-empatnya bagus," ungkap Erick.

Berikut calon potensial menteri keuangan pilihan Prabowo Subianto:

1. Budi Gunadi Sadikin

Diangkat sebagai menteri kesehatan pada Desember 2020, Budi Gunadi Sadikin (59) banyak berjasa dalam menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia dengan memanfaatkan jaringan internasional dan sumber daya dalam negeri untuk pengadaan tes dan vaksin.

Dia sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara. Sebagai lulusan fisika nuklir dari salah satu universitas terkemuka di Indonesia, yakni Institut Teknologi Bandung, karier sektor swasta Sadikin dimulai di IBM Asia-Pasifik.

Budi memulai karir perbankan di PT Bank Bali dan membawanya menjadi direktur utama Bank Mandiri, bank terbesar di Indonesia dari segi aset. Dia kemudian menjadi presiden direktur PT Indonesia Asahan Aluminium sebelum meninggalkan sektor swasta dan bergabung dengan pemerintah.

2. Royke Tumilaar

Royke Tumilaar memimpin Mandiri dari tahun 2019 hingga 2020 setelah sebelumnya menjabat berbagai posisi di berbagai departemen, mulai dari wholesale and corporate banking hingga manajemen aset. Dia bergabung dengan Mandiri pada 1998 setelah Krisis Keuangan Asia, setelah memulai karir perbankannya sebagai analis kredit di Bank Dagang Negara. Setelah meninggalkan Mandiri bergabung dengan Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai Direktur Utama.

Pria berusia 59 tahun ini meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Trisakti dan gelar master di bidang keuangan bisnis dari University of Technology Sydney.

3. Kartika Wirjoatmodjo

Kartika Wirjoatmodjo menggantikan Sadikin sebagai Direktur Utama Mandiri. Sebelumnya Tiko menjabat sebagai kepala eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan dan juga memimpin Indonesia Infrastructure Finance. Pada tahun 2019, ia diangkat menjadi wakil menteri badan usaha milik negara.

Pria berusia 50 tahun ini meraih gelar sarjana akuntansi dari institusi terkemuka di Indonesia, Universitas Indonesia, dan meraih gelar MBA dari Erasmus University Rotterdam pada tahun 200.

4. Mahendra Siregar

Mahendra Siregar adalah seorang ekonom, dan tidak asing dengan kementerian keuangan. Dia adalah wakil menteri keuangan di bawah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) antara tahun 2011 dan 2013, dan sebelumnya menjabat sebagai wakil menteri luar negeri dan perdagangan.

Dia juga pernah menjadi duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Sejak tahun 2022, Mahendra Siregar memimpin Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mengawasi regulasi di sektor perbankan dan pasar modal.

Pria berusia 61 tahun ini memiliki gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia dan gelar master di bidang yang sama dari Monash University, Australia.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2130 seconds (0.1#10.140)