Fitri Rasakan Kemudahan Ajukan Pinjaman KUR Mikro BRI untuk Kembangkan Usaha
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pelaku usaha di Indonesia kini semakin dimudahkan dengan adanya layanan pengajuan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Pelayanan yang mudah dan cepat dinilai saat ini menjadi kebutuhan utama pelaku usaha dalam menambah permodalan.
Kemudahan itu setidaknya dirasakan Fitriasih, salah satu nasabah KUR Mikro di wilayah BRI KC Tanah Abang Jakarta Pusat. Menurut Fitriasih, pengajuan pinjaman KUR Mikro dirinya di BRI selama ini prosesnya sangat mudah dan tak butuh waktu lama.
“Saya pertama mengajukan pinjaman Rp20 juta, terus yang kedua saat saya ngajuin lagi disetujui menjadi Rp50 juta. Saya sendiri sempat bingung kenapa pinjaman saya cepat disetujuinya,” tutur Fitri yang selama ini menggeluti usaha warung ayam penyet di kawasan Bendungan Hilir (Benhil) Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Fitri mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi pelayanan mudah dan cepat BRI dalam pengajuan pinjaman KUR Mikro. Terlebih kemudahan dalam mengajukan pinjaman sangat dibutuhkan usaha kecil seperti dirinya yang menjadikan permodalan sebagai salah satu kendala klasik untuk mengembangkan usaha.
Karena prosesnya yang mudah dan cepat, Fitri menegaskan, tidak ada alasan dirinya untuk memilih bank lain jika nantinya akan mengajukan pinjaman lagi guna mengembangkan usahanya.
Gandeng Agen BRILink Perluas Layanan KUR Mikro
Pimpinan Cabang (Pinca) BRI Kantor Cabang (KC) Tanah Abang Jakarta Pusat, Totok Siswanto mengatakan, pihaknya memiliki strategi khusus untuk memperluas jangkauan nasabah KUR Mikro di wilayahnya
“Salah satu strategi kita untuk itu adalah dengan menggandeng agen BRILink mulai dari Agen BRILink PNM (Penanaman Modal Madani) Agen BRILink Pegadaian dan Agen BRILink Ultramikro (UMi),” beber Totok Siswanto.
Menurut Totok, alasan melibatkan peran Agen BRILink untuk memperluas jangkauan KUR Mikro di wilayahnya dikarenakan selama ini Agen BRILink memiliki nasabah eksisting yang sudah teruji kelayakannya sehingga di kemudian hari diharapkan para nasabah tersebut tinggal dinaikkan sebagai nasabah KUR.
Menurut Totok, secara umum yang dimaksud KUR Mikro merupakan pembiayaan kepada individu dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup (unbankable). “Penyaluran KUR Mikro bertujuan untuk menambah modal kerja atau investasi. Misalnya guna menambah alat produksi atau perluasan usaha,” tambahnya. Untuk plafon KUR Mikro selama ini dipatok maksimal hingga Rp100 juta dan selama ini cukup ditangani kantor Unit BRI.
Nasabah KUR BRI
Lalu siapa saja yang bisa mengajukan pinjaman KUR Mikro? Menurut Totok, calon debitur KUR BRI termasuk KUR Mikro adalah debitur KUR BRI (existing) atau calon debitur yang belum pernah menerima kredit pembiayaan investasi atau modal kerja komersial
“Kecuali kredit konsumer seperti KPR, KKB, Kredit dengan jaminan SK pensiun, Kartu Kredit, Resi Gudang, Kredit Konsumsi untuk kebutuhan rumah tangga, kredit ultra mikro, atau pinjaman berbasis teknologi informasi atau digital,” lanjut Totok merinci.
Totok menyebut, selama tahun 2023 penyaluran KUR di wilayah BRI KC Tanah Abang sebanyak Rp1,02 triliun dengan debitur berjumlah 24.027. Sedangkan tahun 2024 target penyaluran KUR di wilayah BRI KC Tanah Abang sebesar Rp1,11 triliun. Menurut Totok, KUR Mikro hanya salah satu jenis pinjaman KUR yang ada di BRI. Dua jenis KUR lainnya yakni KUR Super Mikro dan KUR Kecil.
Jenis Pinjaman KUR Mikro
1. Kredit Modal Kerja (KMK) dengan maksimum masa pinjaman 3 (tiga) tahun
2. Kredit Investasi (KI) dengan maksimum masa pinjaman 5 (lima) tahun
3. Suku bunga 6% efektif per tahun
4. Bebas biaya administrasi dan provisi
Data BRI menyebutkan, secara Nasional BRI mencatatkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp123,51 triliun kepada 2,7 juta debitur pada Oktober 2023. Jumlah itu sebesar 63% dari alokasi pemerintah kepada BRI sebesar Rp194,4 triliun.
Pada periode yang sama, kredit mikro komersial BRI, Kupedes, tumbuh lebih tinggi, yakni sebesar 57,5% yoy menjadi Rp 201,4 triliun, dengan jumlah peminjam sebanyak 4,5 juta debitur atau meningkat 71,6% yoy.
BRI juga telah mencatatkan peningkatan pada penyaluran kredit UMKM yang tumbuh 11,01% secara tahunan (yoy), dari Rp935,86 triliun pada kuartal III-2022 menjadi Rp1.038,90 triliun pada kuartal III-2023. Dengan demikian porsi kredit UMKM BRI mencapai 83,06% dari total portofolio penyaluran dana BRI.
Kemudahan itu setidaknya dirasakan Fitriasih, salah satu nasabah KUR Mikro di wilayah BRI KC Tanah Abang Jakarta Pusat. Menurut Fitriasih, pengajuan pinjaman KUR Mikro dirinya di BRI selama ini prosesnya sangat mudah dan tak butuh waktu lama.
“Saya pertama mengajukan pinjaman Rp20 juta, terus yang kedua saat saya ngajuin lagi disetujui menjadi Rp50 juta. Saya sendiri sempat bingung kenapa pinjaman saya cepat disetujuinya,” tutur Fitri yang selama ini menggeluti usaha warung ayam penyet di kawasan Bendungan Hilir (Benhil) Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Fitri mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi pelayanan mudah dan cepat BRI dalam pengajuan pinjaman KUR Mikro. Terlebih kemudahan dalam mengajukan pinjaman sangat dibutuhkan usaha kecil seperti dirinya yang menjadikan permodalan sebagai salah satu kendala klasik untuk mengembangkan usaha.
Karena prosesnya yang mudah dan cepat, Fitri menegaskan, tidak ada alasan dirinya untuk memilih bank lain jika nantinya akan mengajukan pinjaman lagi guna mengembangkan usahanya.
Gandeng Agen BRILink Perluas Layanan KUR Mikro
Pimpinan Cabang (Pinca) BRI Kantor Cabang (KC) Tanah Abang Jakarta Pusat, Totok Siswanto mengatakan, pihaknya memiliki strategi khusus untuk memperluas jangkauan nasabah KUR Mikro di wilayahnya
“Salah satu strategi kita untuk itu adalah dengan menggandeng agen BRILink mulai dari Agen BRILink PNM (Penanaman Modal Madani) Agen BRILink Pegadaian dan Agen BRILink Ultramikro (UMi),” beber Totok Siswanto.
Menurut Totok, alasan melibatkan peran Agen BRILink untuk memperluas jangkauan KUR Mikro di wilayahnya dikarenakan selama ini Agen BRILink memiliki nasabah eksisting yang sudah teruji kelayakannya sehingga di kemudian hari diharapkan para nasabah tersebut tinggal dinaikkan sebagai nasabah KUR.
Menurut Totok, secara umum yang dimaksud KUR Mikro merupakan pembiayaan kepada individu dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup (unbankable). “Penyaluran KUR Mikro bertujuan untuk menambah modal kerja atau investasi. Misalnya guna menambah alat produksi atau perluasan usaha,” tambahnya. Untuk plafon KUR Mikro selama ini dipatok maksimal hingga Rp100 juta dan selama ini cukup ditangani kantor Unit BRI.
Nasabah KUR BRI
Lalu siapa saja yang bisa mengajukan pinjaman KUR Mikro? Menurut Totok, calon debitur KUR BRI termasuk KUR Mikro adalah debitur KUR BRI (existing) atau calon debitur yang belum pernah menerima kredit pembiayaan investasi atau modal kerja komersial
“Kecuali kredit konsumer seperti KPR, KKB, Kredit dengan jaminan SK pensiun, Kartu Kredit, Resi Gudang, Kredit Konsumsi untuk kebutuhan rumah tangga, kredit ultra mikro, atau pinjaman berbasis teknologi informasi atau digital,” lanjut Totok merinci.
Totok menyebut, selama tahun 2023 penyaluran KUR di wilayah BRI KC Tanah Abang sebanyak Rp1,02 triliun dengan debitur berjumlah 24.027. Sedangkan tahun 2024 target penyaluran KUR di wilayah BRI KC Tanah Abang sebesar Rp1,11 triliun. Menurut Totok, KUR Mikro hanya salah satu jenis pinjaman KUR yang ada di BRI. Dua jenis KUR lainnya yakni KUR Super Mikro dan KUR Kecil.
Jenis Pinjaman KUR Mikro
1. Kredit Modal Kerja (KMK) dengan maksimum masa pinjaman 3 (tiga) tahun
2. Kredit Investasi (KI) dengan maksimum masa pinjaman 5 (lima) tahun
3. Suku bunga 6% efektif per tahun
4. Bebas biaya administrasi dan provisi
Data BRI menyebutkan, secara Nasional BRI mencatatkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp123,51 triliun kepada 2,7 juta debitur pada Oktober 2023. Jumlah itu sebesar 63% dari alokasi pemerintah kepada BRI sebesar Rp194,4 triliun.
Pada periode yang sama, kredit mikro komersial BRI, Kupedes, tumbuh lebih tinggi, yakni sebesar 57,5% yoy menjadi Rp 201,4 triliun, dengan jumlah peminjam sebanyak 4,5 juta debitur atau meningkat 71,6% yoy.
BRI juga telah mencatatkan peningkatan pada penyaluran kredit UMKM yang tumbuh 11,01% secara tahunan (yoy), dari Rp935,86 triliun pada kuartal III-2022 menjadi Rp1.038,90 triliun pada kuartal III-2023. Dengan demikian porsi kredit UMKM BRI mencapai 83,06% dari total portofolio penyaluran dana BRI.
(fjo)