BI Perlu Jaga Suku Bunga di Level 6%, Ekonom Ungkap Pertimbangannya
loading...
A
A
A
Sejak pertengahan Februari, Indonesia mengalami arus modal keluar dari pasar obligasi yang mencapai USD1,39 miliar. Di sisi lain, tercatat adanya arus modal masuk di pasar saham sebesar USD0,50 miliar pada periode yang sama.
Seiring dengan terjaganya sentimen positif oleh investor terhadap prospek pertumbuhan Indonesia dan menurunnya ketidakpastian pasca hasil quick-count Pemilu Presiden, arus modal masuk ke pasar saham membatasi keseluruhan nilai arus modal keluar.
Secara kumulatif, Indonesia ‘hanya’ mengalami arus modal keluar sebesar USD0,89 miliar selama pertengahan Februari hingga pertengahan Maret 2024.
Terlepas dari tingginya tekanan terhadap Rupiah, beberapa minggu terakhir pergerakan Rupiah cenderung stabil. "Sehingga, kami berpandangan bahwa BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6,00%," ujar Riefky.
Seiring dengan terjaganya sentimen positif oleh investor terhadap prospek pertumbuhan Indonesia dan menurunnya ketidakpastian pasca hasil quick-count Pemilu Presiden, arus modal masuk ke pasar saham membatasi keseluruhan nilai arus modal keluar.
Secara kumulatif, Indonesia ‘hanya’ mengalami arus modal keluar sebesar USD0,89 miliar selama pertengahan Februari hingga pertengahan Maret 2024.
Terlepas dari tingginya tekanan terhadap Rupiah, beberapa minggu terakhir pergerakan Rupiah cenderung stabil. "Sehingga, kami berpandangan bahwa BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6,00%," ujar Riefky.
(akr)