Jokowi: Perempuan Pengusaha Lebih Gigih dari Pengusaha Laki-laki

Senin, 08 Oktober 2018 - 21:31 WIB
Jokowi: Perempuan Pengusaha Lebih Gigih dari Pengusaha Laki-laki
Jokowi: Perempuan Pengusaha Lebih Gigih dari Pengusaha Laki-laki
A A A
PADANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai bahwa perempuan pengusaha lebih ulet dan gigih dari pengusaha laki-laki. Untuk itu, Presiden mengajak perempuan pengusaha lebih berperan membangun perekonomian Indonesia.

"Ini benar apa adanya saya ngomong. Kalau ngitung juga lebih teliti, ngeluarin Rp1.000 saja sangat berhitung. Ini bentuk modal besar suksesnya di sini. Kalau enggak perhitungan bukan pengusaha. Pengusaha apapun harus penuh kalkulasi. Itu yang saya yakini. Indonesia membutuhkan banyak perempuan pengusaha kalau ekonomi kita ingin maju," ungkap Jokowi saat membuka Rakernas Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) di Padang, Senin (8/10/2018).

Presiden mengatakan, sewaktu menjadi pengusaha di Kota Solo, dirinya banyak mengenal perempuan pengusaha yang tangguh. "Di pasar Klewer itu 90% itu wanita. Banyak wanita pengusaha tangguh yang saya kenal. Dari situ saya melihat yang mana perempuan pengusaha sebenarnya lebih gigih dari pengusaha laki-laki," tegasnya.

Jokowi menambahkan, saat ini 40% usaha perempuan pengusaha memang masih termasuk dalam kategori usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Namun dia mengingatkan, tulang punggung ekonomi Indonesia, bahkan di Asia tenggara adalah UMKM.

"Kita membutuhkan banyak pengusaha yang mampu membuka lapangan kerja. Tidak hanya dalam negeri tapi juga ekspor. Artinya pengusaha tidak takut berkompetensi dengan negara lain," tambahnya.

Jokowi menjelaskan, saat ini salah satu persoalan yang dihadapi Indonesia adalah defisit neraca berjalan. Oleh sebab itu, katra dia, negara membutuhksn lebih banyak eksportir dan investasi. "Ekspor dan investasi adalah kunci ekonomi menjadi baik. Kalau kita bisa menaikkan ekspor itu memperbaiki ekonomi kita, begitupun investasi," katanya.

Karena itu, Presiden mengajak perempuan pengusaha untuk menjual produknya ke luar negeri melalui pemasaran secara online. Perempuan pengusaha, tegas dia, harus mengikuti perubahan dunia yang ada.

Pada Rakernas tahun ini IWAPI mengusung tema "IWAPI 43 Tahun Konsisten Berperan Meningkatkan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan untuk Kesejahteraan Keluarga". IWAPI juga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pembangunan dan pemberdayaan perempuan, untuk Indonesia yang sejahtera, berkeadilan, berdaulat dan berdaya saing di pasar lokal, nasional, maupun global.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP IWAPI Nita Yudi menjelaskan, tema tersebut selaras dengan program Nawacita pemerintah tentang pentingnya peningkatan partisipasi perempuan dalam ekonomi untuk mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam hal ini peran IWAPI dapat dimaksimalkan pada sektor pariwisata yang sangat dekat dengan bidang usaha para anggotanya, yaitu kuliner, fashion, suvenir, aksesoris dan handycraft.

"Untuk itu kemitraan strategis terus dijalankan dengan pihak pemerintah pusat sampai daerah, juga swasta baik dari dalam negeri maupun luar negeri," tuturnya.

Beberapa kemitraan yang telah dibangun oleh IWAPI adalah kerja sama dengan Facebook dengan program "SHEMEANSBUSINESS" dengan target mendigitalkan 1.900-2.300 UMKM; Google dengan program "WOMEN WILL"; telkom dengan market place-nya Blanja.com dan Kementerian Komunikasi dan Informasi dengan program "Gerakan Ayo UMKM jualan Online".

Nita menambahkan, IWAPI juga terus road show dari daerah ke daerah, melakukan pelatihan untuk e-procurement bagi para anggota yang kontraktor, konsultan ataupun pengadaan barang bekerja sama dengan Kementrian PUPR dan MCAI agar para perempuan pengusaha dapat memenangkan tender-tender yang selama ini didominasi oleh kaum pria.
"Kita juga ada beberapa pelatihan yang bermanfaat untuk meningkatkan usaha para anggota termasuk pelatihan ekspor dari Kemendag juga pelatihan UMKM dan serta pendaftaran PIRT, mendapatkan sertifikat halal secara gratis yang dibantu oleh Kementrian Koperasi dan UKM," pungkasnya.

IWAPI selalu dijadikan Mitra oleh Menteri PPPA Yohana Yembise sebagai Focal Point untuk AWEN dimana setiap tahun IWAPI mengikuti konferensi dan Indonesia selalu mendapat penghargaan. Selain itu IWAPI terns diminta mendampingi Menteri PPPA Yohana Yembise dalam kunjungan-kunjungan kenegaraan yaitu ke Negara Fiji dan Iran untuk memberikan motivasi serta presentasi tentang pemberdayaan ekonomi perempuan.

Berdasarkan data dari Mckinsey Global Institute, Indonesia akan menjadi negara terbesar ke 7 ditingkat ekonominya pada tahun 2030, dimana salah satu syaratnya adalah meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan yang akan menyumbangkan pada PDB Global sebesar US$12 triliun pada 2025. “Kesimpulannya adalah Pemberdayaan perempuan sangat mempengaruhi peningkatan perekonomian Indonesia,” pungkasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1245 seconds (0.1#10.140)