Dari Jualan Kopi di Gerobak, Kini Yuni Punya Warung Kelontong karena KUR BRI

Kamis, 21 Maret 2024 - 19:24 WIB
loading...
Dari Jualan Kopi di Gerobak, Kini Yuni Punya Warung Kelontong karena KUR BRI
Yuni kini bisa membuka warung kelontong di kawasan Tebet Jakarta Selatan berkat KUR BRI. FOTO/Wahyono
A A A
JAKARTA - Wajah Yuni semringah. Kini dia tak hanya berjualan kopi, indomie dan minuman ringan dari gerobak di depan rumahnya. Memanfaatkan sepetak ruangan di samping rumahnya di kawasan Tebet Jakarta Selatan, Yuni kini bisa sedikit menepuk dada karena sudah bisa membuka usaha warung kelontong.

Meski sederhana, warung sekaligus toko kelontong Yuni saat ini sudah banayak menjadi pilihan para tetangganya untuk berbelanja. Yuni mengakui, peningkatan usahanya dari sekadar menjajakan kopi, indomie dan minuman ringan menjadi usaha toko kelontong semuanya karena pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro BRI. Tepatnya dua tahun lalu, dia memberanikan dirinya mengajukan pinjaman KUR Mikro .

“Saya khan kebetulan sudah lama menjadi nasabah BRI. Saat itu pas ngobrol-ngobrol dengan orang BRI saya ditawari untuk pinjaman KUR Mikro. Kebetulan saat itu memang saya lagi butuh modal buat ngembangin usaha warung kopi dan minuman gerobak saya,” tutur perempuan bernama lengkap Nurwahyuni kepada Sindonews di warungnya Jalan Bukit Duri Pangkalan, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024).



Menurut Yuni saat itu dirinya mengajukan pinjaman KUR Mikro sebesar Rp15 juta. Berbekal KTP dan surat keterangan usaha, proses pengajuan KUR Mikro Yuni di BRI berjalan lancar dan hanya butuh waktu sehari.

Kemudahan dan kelancaran proses pengajuan KUR Mikro tersebut juga didukung karena Yuni bersatus sebagai Agen BRILink sehingga data-data tentang dirinya sudah terkoneksi di semua unit BRI dan tidak butuh waktu proses verifikasi yang lama.

Sebagian besar dana pinjaman tersebut digunakannya untuk mendirikan warung kelontong lengkap dengan isinya antara lain rokok, berbagai jenis makanan ringan, minuman dingin dan sejumlah kebutuhan rumah tangga dari plastik.

Lokasi warung kelontong Yuni yang berada di pinggir jalan dan bersebelahan dengaan deretan usaha rumahan mebel membuat warung kelontongnya tak pernah sepi pembeli.

Sesekali terlihat buruh mebel yang menyambangi warungnya untuk sekadar membeli kopi ataupun rokok. Meski telah memiliki warung kelontong, Yuni juga tetap mempertahankan usaha jualan kopi dan indomie rebus di gerobak.

Dirinya beralasan usaha berjualan kopi dan juga indomie selama ini sudah memiliki pelanggan yakni para buruh usaha rumahan mebel.

“Meski warung kelontong saya dagangan belum lengkap, tetapi alhamdulilah dari segi pemasukannya sudah ada yang bisa ditabung. Terlebih saat ini saya juga menjadi Agen BRILink,” tutur perempuan asli Betawi ini.

Jadi saat ini praktis ada tiga usaha menopang ekonomi keluarganya yakni warung kelontong, jualan kopi dan indomie serta sebagai Agen BRILink.

Tanpa menyebut angka, Yuni mengaku jika dulu sebelum membuka toko kelontong penghasilan dirinya hanya berkisar ratusan, dengan adanya toko kelontong dirinya bisa mengantongi penghasilan jutaan.

Meski demikian Yuni mengaku masih memendam mimpi untuk membesarkan warung kelontongnya dengan melengkapi jenis dagangan yang dijajakan. Bahkan kalau tidak ada halangan dirinya setelah lebaran akan mempertimbangkan untuk kembali mengajukan pinjaman KUR BRI.

“Harapannya bisa menambah jenis dagangan di warung saya, entah itu aneka sembako atau dagangan lain selain yang sudah ada saat ini,” harap wanita yang sudah memiliki tiga anak ini.

Saroji, suami Yuni juga mengakui, usaha warung kelontong keluarganya saat ini terus berkembang meski belum bisa dikatakan maju. Terlebih saat ini dirinya juga sudah bisa fokus membantu sang istri mengurus usaha warung kelontong serta Agen BRILInk.

“Dulu sebelum saya berhenti kerja, semua yang ngurus istri saya. Tapi sejak saya berhenti kerja pas korona, kini saat ini fokus saling bergantian mengurusi semuanya,” ujar Saroji yang mengaku kelahiran Banten.



Pimpinan cabang (Pinca) Kantor cabang (KC) BRI Jakarta Otista, Jakarta Timur, R Mochamad Yogiprayogi mengatakan, keberadaan KUR Mikro BRI memang dimaksudkan untuk membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam hal ini yang berkategori Mikro.

Tujuan pemberian pinjaman difokuskan pada menambah modal kerja atau investasi.
“Fokusnya memang usaha mikro biasannya untuk menambah modal sebagai perluasan usaha,”tutur Mochamad Yogiprayogi.

Menurut Yogi, sapaan akrab Mochamad Yogiprayogi, BRI akan terus berkomitmen untuk membantu kalangan masyarakat yang akan merintis usaha maupun mengembangkan usaha dengan KUR Mikro yang saat ini syaratnya semakin mudah.

Persyaratan Calon Debitur Pnjaman KUR Mikro BRI

1. Individu (perorangan) yang melakukan usaha produktif dan layak
2. Telah melakukan usaha secara aktif minimal 6 bulan
3. Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan, Kartu Kredit.

Persyaratan Administrasi yang Diperlukan

1. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
2. Kartu Keluarga (KK)
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4. Nomor Induk Berusaha (NIB) dan surat ijin usaha.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0871 seconds (0.1#10.140)