Meningkatkan Relevansi Iklan melalui Revolusi Dynamic OOH
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seiring dengan berkembangnya lanskap periklanan di era digital , AMG (Alternative Media Group) tak ketinggalan turut mengadaptasi inovasi teknologi dalam periklanan OOH (Luar Griya) dengan menghadirkan Dynamic OOH atau Konten Dinamis Media Luar Griya.
Inovasi ini menjanjikan transformasi media dan iklan menjadi pengalaman yang lebih dinamis dan menarik bagi konsumen. Berkat dukungan teknologi, pengiklan dapat menyesuaikan konten berdasarkan faktor-faktor seperti waktu, kondisi cuaca, lokasi, dan bahkan profil demografis orang yang lewat.
Seperti iklan salah satu platform e-commerce yang tampil beberapa waktu lalu di layar OOH Gedung Sarinah Jakarta. Iklan tersebut menghadirkan konten dinamis dengan merespon kondisi cuaca secara real-time guna meningkatkan relevansi dengan audience-nya.
“Pada Dynamic OOH materi iklan yang cerdas memanfaatkan data eksternal tersedia yang berfungsi sebagai pemicu munculnya konten iklan dengan pesan yang sesuai dengan konteks kondisi saat itu. Kemampuan dinamis yang tidak bisa didapat dari beriklan melalui kanal lain seperti TV dan radio sekalipun diyakini dapat meningkatkan relevansi iklan terhadap target pasarnya,” ungkap CEO AMG, Davy Makimian sebagai pelopor dan perusahaan media OOH berbasis digital yang paling beragam di Indonesia.
Sebuah penelitian (Posterscope pada 20 campaign antara tahun 2015-2018) menunjukkan, bahwa kampanye yang menggunakan materi iklan kontekstual 48% lebih efektif daripada kampanye yang menggunakan non-dynamic content.
Sejalan dengan fakta tersebut, Davy menjelaskan, bahwa beberapa tahun belakangan AMG memfokuskan diri pada pengembangan teknologi guna menyediakan OOH yang mampu menjawab tantangan masa depan termasuk mampu menghadirkan dynamic content di ribuan layar digital yang tersebar di lebih dari 500 gedung perkantoran di pusat komersial.
Dengan jaringan inventaris dominan di gedung-gedung, tentunya audience insight yang diperoleh juga lebih spesifik. Sehingga membantu pengiklan secara efektif merancang strategi iklannya.
“Ribuan inventaris kami didukung oleh tim teknologi yang kuat dan telah mengembangkan content management system (CMS) sendiri. Teknologi juga akan menjamin AMG memiliki keleluasaan dan akses ke jangkauan fungsi lebih luas dan ruang lingkup inovasi lebih besar lagi untuk memenuhi kebutuhan klien kami,” ungkap Davy lebih jauh.
1. Kemampuan Beradaptasi Secara Real-time: Konten dapat diperbarui dan dioptimalkan secara real-time untuk memastikan dampak dan relevansi maksimum.
2. Penentuan Target Pesan: Pengiklan dapat menyesuaikan konten dengan segmen audiens tertentu, meningkatkan keterlibatan dan mendorong konversi.
Menyikapi dunia online yang sudah terlalu jenuh, iklan dynamic OOH dapat membantu perusahaan agar tetap terhubung dengan pelanggannya sekaligus menciptakan pengalaman yang lebih mendalam dan menarik mereka.
“Namun pada akhirnya Dynamic OOH bukan perkara inovasi semata, ini adalah bagaimana sebuah brand mampu meningkatkan relevansi terhadap target pasarnya dengan memanfaatkan teknologi, data yang ada, dan kreativitas yang tinggi sehingga mampu mencuri perhatian dan kemudian dapat menstimulasi tindakan lanjut dari orang setelah melihat iklan tersebut,” tutup Davy.
Inovasi ini menjanjikan transformasi media dan iklan menjadi pengalaman yang lebih dinamis dan menarik bagi konsumen. Berkat dukungan teknologi, pengiklan dapat menyesuaikan konten berdasarkan faktor-faktor seperti waktu, kondisi cuaca, lokasi, dan bahkan profil demografis orang yang lewat.
Seperti iklan salah satu platform e-commerce yang tampil beberapa waktu lalu di layar OOH Gedung Sarinah Jakarta. Iklan tersebut menghadirkan konten dinamis dengan merespon kondisi cuaca secara real-time guna meningkatkan relevansi dengan audience-nya.
“Pada Dynamic OOH materi iklan yang cerdas memanfaatkan data eksternal tersedia yang berfungsi sebagai pemicu munculnya konten iklan dengan pesan yang sesuai dengan konteks kondisi saat itu. Kemampuan dinamis yang tidak bisa didapat dari beriklan melalui kanal lain seperti TV dan radio sekalipun diyakini dapat meningkatkan relevansi iklan terhadap target pasarnya,” ungkap CEO AMG, Davy Makimian sebagai pelopor dan perusahaan media OOH berbasis digital yang paling beragam di Indonesia.
Sebuah penelitian (Posterscope pada 20 campaign antara tahun 2015-2018) menunjukkan, bahwa kampanye yang menggunakan materi iklan kontekstual 48% lebih efektif daripada kampanye yang menggunakan non-dynamic content.
Sejalan dengan fakta tersebut, Davy menjelaskan, bahwa beberapa tahun belakangan AMG memfokuskan diri pada pengembangan teknologi guna menyediakan OOH yang mampu menjawab tantangan masa depan termasuk mampu menghadirkan dynamic content di ribuan layar digital yang tersebar di lebih dari 500 gedung perkantoran di pusat komersial.
Dengan jaringan inventaris dominan di gedung-gedung, tentunya audience insight yang diperoleh juga lebih spesifik. Sehingga membantu pengiklan secara efektif merancang strategi iklannya.
“Ribuan inventaris kami didukung oleh tim teknologi yang kuat dan telah mengembangkan content management system (CMS) sendiri. Teknologi juga akan menjamin AMG memiliki keleluasaan dan akses ke jangkauan fungsi lebih luas dan ruang lingkup inovasi lebih besar lagi untuk memenuhi kebutuhan klien kami,” ungkap Davy lebih jauh.
2 Fitur utama dynamic content OOH
Berikut 2 fitur utama dynamic content OOH yang dapat dijadikan acuan pengiklan dalam merencanakan kampanye-nya, yaitu:1. Kemampuan Beradaptasi Secara Real-time: Konten dapat diperbarui dan dioptimalkan secara real-time untuk memastikan dampak dan relevansi maksimum.
2. Penentuan Target Pesan: Pengiklan dapat menyesuaikan konten dengan segmen audiens tertentu, meningkatkan keterlibatan dan mendorong konversi.
Menyikapi dunia online yang sudah terlalu jenuh, iklan dynamic OOH dapat membantu perusahaan agar tetap terhubung dengan pelanggannya sekaligus menciptakan pengalaman yang lebih mendalam dan menarik mereka.
“Namun pada akhirnya Dynamic OOH bukan perkara inovasi semata, ini adalah bagaimana sebuah brand mampu meningkatkan relevansi terhadap target pasarnya dengan memanfaatkan teknologi, data yang ada, dan kreativitas yang tinggi sehingga mampu mencuri perhatian dan kemudian dapat menstimulasi tindakan lanjut dari orang setelah melihat iklan tersebut,” tutup Davy.
(akr)