Menilik Target Antam untuk Penjualan Emas, Nikel, hingga Bauksit
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk ( Antam ) menargetkan penjualan emas pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan 2023. Antam mematok penjualan sebesar 37.354 kilogram (kg) atau setara 1.200.959 troy oz.
Angka itu meningkat 43% dari capaian penjualan unaudited emas tahun lalu yaitu sebesar 26.129 kg atau 840.067 troy oz.
"Perusahaan menargetkan produksi emas yang berasal dari tambang emas Perusahaan sebesar 958 kg (30.800 troy oz) dengan target penjualan emas pada tahun 2024 sebesar 37.354 kg (1.200.959 troy oz), meningkat 43% dari tahu lalu," kata Corporate Secretary Division Head PT Antam, Syarif Faisal Alkadrie di Jakarta, Selasa (26/3).
Untuk mencapai target tersebut, Antam melakukan inovasi penjualan produk logam mulia serta fokus pada upaya peningkatan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri. Hal ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas sebagai instrumen lindung nilai.
Selain itu, Antam menargetkan pertumbuhan pada volume produksi dan penjualan produk feronikel. Untuk produksi sebesar 22.464 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau tumbuh 5% dari capaian produksi unaudited feronikel 2023 sebesar 21.473 TNi. Sedangkan penjualan ditargetkan tumbuh 12% dari capaian penjualan unaudited feronikel tahun 2023 capai 20.138 TNi.
"Penetapan target produksi dan penjualan feronikel tahun 2024 turut memperhitungkan outlook penyerapan produk feronikel di pasar global, kondisi pasar, serta tingkat utilisasi dan kestabilan operasi pabrik feronikel ANTAM di Kolaka, Sulawesi Tenggara," paparnya.
Untuk produk bijih nikel, tahun ini Antam menargetkan total produksi bijih nikel konsolidasian yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel ANTAM dan penjualan kepada pelanggan domestik sebesar 20,58 juta wet metric ton (wmt), meningkat 53 persen dari capaian produksi unaudited bijih nikel tahun 2023 sebesar 13,45 juta wmt.
Penjualan bijih nikel pada 2024 ditargetkan mencapai 18,75 juta wmt atau meningkat 60% dari capaian penjualan unaudited bijih nikel tahun 2023 sebesar 11,71 juta wmt. Target penjualan bijih nikel tersebut seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri.
Sementara untuk komoditas bijih bauksit, Antam menargetkan volume produksi pada 2024 sebesar 3,47 juta wmt sesuai dengan tingkat kebutuhan bauksit pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan dan proyeksi penjualan bijih bauksit kepada pelanggan pihak ketiga.
Target produksi ini tumbuh sekitar 72% dibandingkan capaian produksi unaudited bijih bauksit tahun 2023 sebesar 2,01 juta wmt. Terkait penjualan bijih bauksit, Antam menargetkan tingkat penjualan sebesar 3,05 juta wmt, meningkat 103% dibandingkan capaian penjualan unaudited bijih bauksit tahun 2023 sebesar 1,50 juta wmt.
"Seiring dengan larangan ekspor bijih bauksit pada tahun 2023, Perusahaan berfokus dalam pengembangan penjualan bijih bauksit di pasar domestik,” tandasnya.
Angka itu meningkat 43% dari capaian penjualan unaudited emas tahun lalu yaitu sebesar 26.129 kg atau 840.067 troy oz.
"Perusahaan menargetkan produksi emas yang berasal dari tambang emas Perusahaan sebesar 958 kg (30.800 troy oz) dengan target penjualan emas pada tahun 2024 sebesar 37.354 kg (1.200.959 troy oz), meningkat 43% dari tahu lalu," kata Corporate Secretary Division Head PT Antam, Syarif Faisal Alkadrie di Jakarta, Selasa (26/3).
Untuk mencapai target tersebut, Antam melakukan inovasi penjualan produk logam mulia serta fokus pada upaya peningkatan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri. Hal ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas sebagai instrumen lindung nilai.
Baca Juga
Selain itu, Antam menargetkan pertumbuhan pada volume produksi dan penjualan produk feronikel. Untuk produksi sebesar 22.464 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau tumbuh 5% dari capaian produksi unaudited feronikel 2023 sebesar 21.473 TNi. Sedangkan penjualan ditargetkan tumbuh 12% dari capaian penjualan unaudited feronikel tahun 2023 capai 20.138 TNi.
"Penetapan target produksi dan penjualan feronikel tahun 2024 turut memperhitungkan outlook penyerapan produk feronikel di pasar global, kondisi pasar, serta tingkat utilisasi dan kestabilan operasi pabrik feronikel ANTAM di Kolaka, Sulawesi Tenggara," paparnya.
Untuk produk bijih nikel, tahun ini Antam menargetkan total produksi bijih nikel konsolidasian yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel ANTAM dan penjualan kepada pelanggan domestik sebesar 20,58 juta wet metric ton (wmt), meningkat 53 persen dari capaian produksi unaudited bijih nikel tahun 2023 sebesar 13,45 juta wmt.
Penjualan bijih nikel pada 2024 ditargetkan mencapai 18,75 juta wmt atau meningkat 60% dari capaian penjualan unaudited bijih nikel tahun 2023 sebesar 11,71 juta wmt. Target penjualan bijih nikel tersebut seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri.
Sementara untuk komoditas bijih bauksit, Antam menargetkan volume produksi pada 2024 sebesar 3,47 juta wmt sesuai dengan tingkat kebutuhan bauksit pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan dan proyeksi penjualan bijih bauksit kepada pelanggan pihak ketiga.
Target produksi ini tumbuh sekitar 72% dibandingkan capaian produksi unaudited bijih bauksit tahun 2023 sebesar 2,01 juta wmt. Terkait penjualan bijih bauksit, Antam menargetkan tingkat penjualan sebesar 3,05 juta wmt, meningkat 103% dibandingkan capaian penjualan unaudited bijih bauksit tahun 2023 sebesar 1,50 juta wmt.
"Seiring dengan larangan ekspor bijih bauksit pada tahun 2023, Perusahaan berfokus dalam pengembangan penjualan bijih bauksit di pasar domestik,” tandasnya.
(akr)