Sentimen Membaik, Perry Warjiyo Ungkap Modal Asing Kembali Mengalir

Jum'at, 09 November 2018 - 14:20 WIB
Sentimen Membaik, Perry Warjiyo Ungkap Modal Asing Kembali Mengalir
Sentimen Membaik, Perry Warjiyo Ungkap Modal Asing Kembali Mengalir
A A A
JAKARTA - Membaiknya sentimen baik dari dalam negeri maupun kondisi global, meredakan tekanan terhadap pasar keuangan negara-negara berkembang termasuk di antaranya Indonesia. Hal ini terlihat dengan membaiknya nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), hal ini seiring dengan mulai mengalirnya kembali arus modal asing ke Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengutarakan, update aliran modal asing Rp14,4 triliun serta SBN secara year of year (YoY) Rp4,26 triliun. Ditambah lanjutnya kembalinya aliran modal asing juga terjadi di pasar saham bulan dimana mencapai Rp5,5 triliun, walaupun terang dia secara YoY masih negatif. "Aliran modal asing pada bulan ini baik ke SBN serta saham, memberikan kepercayaan investor global terhadap ekonomi Indonesia," jelasnya di Jakarta, Jumat (9/11/2018).

Sambung dia mengungkapkan, ada beberapa faktor yang membuat rupiah menguat yakni di antaranya pertumbuhan ekonomi yang cukup baik pada kuartal III/2018. Selain membaiknya ekonomi, inflasi yang rendah menurutnya memberikan kepercayaan tinggi kepada investor dan membuat fundamental ekonomi Indonesia menjadi kuat.

"Terkait nilai perkembangan kenaikan rupiah dalam beberapa pekan ini. Rupiah menguat dan stabil karena beberapa faktor yang mendorong stabilitas baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Seperti pertumbuhan ekonomi yang membaik dan inflasi yang rendah," ungkapnya di Gedung BI.

Selain itu kebijakan pemerintah dengan mulai berlakunya Domestic Non-Deliverable Forward (NDF Domestik) dimana demand dan supplai cukup baik serta menambah kedalaman pasar valas. Serta memberikan alternatif instrumen lindung nilai (hedging) bagi investor asing maupun korporasi di dalam negeri. "Karena transaksi DNDF juga diwajibkan menyertakan underlying transaksi berupa perdagangan barang dan jasa, investasi, dan pemberian kredit bank dalam valuta asing," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8269 seconds (0.1#10.140)