Tingkatkan Investasi Asing, BKPM Gandeng Bank DBS Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berikhtiar meningkatkam investasi asing. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia saat ini memiliki sejumlah sektor unggulan yang sedang didorong untuk meningkatkan investasi.
"Indonesia membidik aliran modal dari nasabah Bank DBS di berbagai negara untuk berinvestasi," ujar Bahlil di Jakarta, Rabu (22/4/2020).
Dia melanjutkan kerjasama yang dilakukan ini akan dapat membantu meningkatkan investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia. Selain itu, pihaknya juga mengaku akan fokus meningkatkan jumlah investasi yang masuk pada kuartal kedua tahun ini.
"Realisasi investasi kuartal pertama tahun ini tumbuh 8% yoy, tapi PMA (Penanaman Modal Asing) kita turun sedikit akibat Covid-19. Dengan kerjasama DBS ini, kami harap dapat saling bertukar informasi terkait investasi," katanya.
Menurut Bahlil, melalui kerjasama ini, DBS akan mendapatkan manfaat positif, yang mana sekaligus juga berkontribusi kepada negara.
"Potensi FDI setelah penandatanganan MoU ini adalah bagaimana nanti DBS bisa membantu menjembatani antara para nasabah asingnya yang ingin berinvestasi di Indonesia, dengan kemudahan-kemudahan yang BKPM tawarkan. Sehingga investasi asing bisa di-tune kan masuk ke Indonesia," pungkasnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Paulus Sutisna menyatakan, melalui kerjasama ini pula, diharapkan hubungan ekonomi Indonesia dengan negara-negara dimana Bank DBS dan afiliasi beroperasi dapat terjalin semakin erat.
"Customer kita kan banyak dari asing. Dengan kerjasama kita terhadap BKPM, investasi mereka ke Indonesia akan jadi lebih cepat karena akan dimudahkan melalui BKPM. Jadi itu adalah kelebihan dari adanya kerjasama ini," imbuhnya.
"Indonesia membidik aliran modal dari nasabah Bank DBS di berbagai negara untuk berinvestasi," ujar Bahlil di Jakarta, Rabu (22/4/2020).
Dia melanjutkan kerjasama yang dilakukan ini akan dapat membantu meningkatkan investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia. Selain itu, pihaknya juga mengaku akan fokus meningkatkan jumlah investasi yang masuk pada kuartal kedua tahun ini.
"Realisasi investasi kuartal pertama tahun ini tumbuh 8% yoy, tapi PMA (Penanaman Modal Asing) kita turun sedikit akibat Covid-19. Dengan kerjasama DBS ini, kami harap dapat saling bertukar informasi terkait investasi," katanya.
Menurut Bahlil, melalui kerjasama ini, DBS akan mendapatkan manfaat positif, yang mana sekaligus juga berkontribusi kepada negara.
"Potensi FDI setelah penandatanganan MoU ini adalah bagaimana nanti DBS bisa membantu menjembatani antara para nasabah asingnya yang ingin berinvestasi di Indonesia, dengan kemudahan-kemudahan yang BKPM tawarkan. Sehingga investasi asing bisa di-tune kan masuk ke Indonesia," pungkasnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Paulus Sutisna menyatakan, melalui kerjasama ini pula, diharapkan hubungan ekonomi Indonesia dengan negara-negara dimana Bank DBS dan afiliasi beroperasi dapat terjalin semakin erat.
"Customer kita kan banyak dari asing. Dengan kerjasama kita terhadap BKPM, investasi mereka ke Indonesia akan jadi lebih cepat karena akan dimudahkan melalui BKPM. Jadi itu adalah kelebihan dari adanya kerjasama ini," imbuhnya.
(bon)