Momen HUT RI ke-75, Saatnya Perkuat Kolaborasi Benahi Ekonomi

Senin, 17 Agustus 2020 - 14:07 WIB
loading...
Momen HUT RI ke-75, Saatnya Perkuat Kolaborasi Benahi Ekonomi
Kolaborasi antarpemerintah, dunia usaha dan masyarakat disebut menjadi kunci untuk membenahi ekonomi saat ini. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Momen Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-75 diharapkan semakin memperkuat kolaborasi seluruh pihak yang terkait dalam membenahi perekonomian nasional . Chief Economist BNI Sekuritas Damhuri Nasution mengingatkan, kolaborasi sangat dibutuhkan bangsa saat ini.

"Khususnya kerja sama yang saling mendukung antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Misalnya, pemerintah menyediakan dan merawat infrastruktur yang mendukung dunia usaha, membuat regulasi yang memberikan kemudahan berusaha. Di sisi lain pelaku usaha juga mau berinvestasi atau mengembangkan usahanya untuk memperluas lapangan kerja. Kemudian juga kolaborasi antar-pemerintah," ujar Damhuri di Jakarta, Senin (17/8/2020).

(Baca Juga: Merdeka Pak Jokowi! Ini Saran Pelaku Usaha untuk Ekonomi RI)

Sementara itu, Ekonom dari CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan, kolaborasi saja bahkan tidak cukup untuk membuat Indonesia keluar dari ancaman resesi di tengah tingginya angka penyebaran pandemi Covid-19 saat ini. Selama wabah masih berlangsung, tegas dia, resesi tidak terelakkan. "Penyebab utama resesi yaitu wabah, jadi ini harus diselesaikan dulu," tegasnya.

Menurutnya kolaborasi atau sinergi antar-otoritas diperlukan untuk mempertahankan atau menjaga masyarakat dan pelaku usaha agar tetap bertahan di tengah wabah. Sehingga dengan demikian semua bisa bangkit bersama ketika wabah sudah berakhir.

"Sinergi yang dilakukan seluruh otoritas bisa dengan fokus pada kewenangannya masing-masing. Seluruh otoritas harus satu suara dalam menanggulangi wabah, membantu masyarakat yang terdampak, dan meningkatkan dunia usaha yang kini mengalami kesulitan," tandasnya.

Otoritas fiskal, lanjut Piter, harus menggunakan kewenangan fiskalnya, otoritas moneter dengan kewenangan moneternya, demikian juga dengan otoritas lainnya seperti OJK, LPS, dan kementerian lembaga lain. Semuanya harus didasarkan kepada sense of crisis yang sama sehingga semua bergerak cepat, serta mampu mengeluarkan kebijakan inovatif dan realisasi program pun semakin cepat, tepat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Di sisi lain, masyarakat dan pelaku usaha juga bisa berpartisipasi dengan melaksanakan protokol kesehatan secara sungguh-sungguh, tidak panik, tidak menyebarkan berita-berita hoax. "Kalau semua kompak dan kuat bertahan selama wabah berlangsung, kita akan mampu bangkit nanti di tahun 2021. Tentu dengan asumsi wabah sudah berlalu, dan ekonomi tumbuh jauh lebih tinggi," ujar Piter.

(Baca Juga: 75 Tahun Merdeka, Ekonom Titip 10 Masalah Ekonomi Ini)

Pengamat ekonomi dari Indef Bhima Yudhistira berharap kolaborasi dilakukan dalam mendorong ekonomi digital. Menurutnya, perusahaan digital besar khususnya sektor telekomunikasi bisa memfasilitasi subsidi paket internet dan pemerintah memberikan regulasi yang baik agar UMKM bisa mudah masuk ekosistem digital.

"Terbukti UMKM yang masuk ekosistem digital seperti e-commerce, fintech, ataupun pesan antarmakanan bisa bertahan. Bahkan mereka mampu melakukan rekrutmen baru yang penting saat ini," ujar Bhima.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1437 seconds (0.1#10.140)