Bahas Rupiah hingga Efek Perang Iran-Israel, Jokowi Gelar Ratas di Istana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menggelar rapat terbatas untuk membahas pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang terus melemah hingga tembus Rp16.000. Ditambah pergerakan pasar modal RI juga merosot tajam, dimana hari ini IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) jatuh lebih dari 2% di tengah sentimen serangan Iran terhadap Israel.
Dalam rapat yang akan digelar pada hari ini, Selasa (16/4/2024), diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga akan dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
“Bapak Presiden besok (hari ini) akan mengadakan rapat internal mengenai ini (konflik Iran-Israel) dan tentu kita akan mempersiapkan langkah-langkah Indonesia,” kata Menko Airlangga saat halal bihalal Partai Golkar, Senin (15/4).
Airlangga menyampaikan, Kemenko Perekonomian telah menjalin komunikasi dengan sejumlah Duta Besar (Dubes) yang ada di Timur Tengah, seperti Lebanon, Jordania, dan juga Teheran.
“Kita membahas situasi terkini dan insyaAllah situasi Indonesia saat sekarang, kita masih wait and watch. Namun kalau kita lihat situasi baik itu Rupiah maupun pasar modal, relatif terkendali," ujar Airlangga.
Dalam rapat yang akan digelar pada hari ini, Selasa (16/4/2024), diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga akan dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
“Bapak Presiden besok (hari ini) akan mengadakan rapat internal mengenai ini (konflik Iran-Israel) dan tentu kita akan mempersiapkan langkah-langkah Indonesia,” kata Menko Airlangga saat halal bihalal Partai Golkar, Senin (15/4).
Airlangga menyampaikan, Kemenko Perekonomian telah menjalin komunikasi dengan sejumlah Duta Besar (Dubes) yang ada di Timur Tengah, seperti Lebanon, Jordania, dan juga Teheran.
“Kita membahas situasi terkini dan insyaAllah situasi Indonesia saat sekarang, kita masih wait and watch. Namun kalau kita lihat situasi baik itu Rupiah maupun pasar modal, relatif terkendali," ujar Airlangga.
(akr)