Prospek Cerah, Investor Eropa Bidik Sektor Kapas

Kamis, 13 Desember 2018 - 10:05 WIB
Prospek Cerah, Investor Eropa Bidik Sektor Kapas
Prospek Cerah, Investor Eropa Bidik Sektor Kapas
A A A
JAKARTA - Investor asal Eropa dikabarkan dalam waktu dekat akan berinvestasi ke sektor pengolahan kapas di Indonesia. Informasi yang beredar di kalangan pelaku saham, investor tersebut berencana membenamkan dana ratusan juta dollar untuk mengembangkan sektor kapas, mulai dari kapas untuk kecantikan, kesehatan dan industri.

Menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut, ada dua kemungkinan yang akan dilakukan investor tersebut. Pertama, membangun pabrik sendiri dengan skema Foreign Direct Investment (FDI), dan opsi yang kedua, adalah bermitra dengan perusahaan domestik yang sudah eksis.

"Saya perkirakan, investor tersebut akan mengambil opsi kedua, dengan menggandeng perusahaan lokal. Hal itu sebagai upaya mereka memitigasi risiko berbisnis di Indonesia," ujar Djoko Kurniawan, pengamat bisnis dan investasi dari DK Consulting.

Jika kabar ini terlaksana, maka investor Eropa, bisa dibilang sangat agresif berekspansi ke Indonesia, belakangan ini. Sebab, sebelumnya beredar kabar Vivendi SA (konglomerat media asal Prancis) berencana mengakuisisi sebagian saham PT Global Mediacom Tbk (MNCN). Selain Vivendi yang akan mencicipi pasar stasiun televisi, Michelin sudah melangkah lebih dulu dengan merealisasikan investasinya.

Berpatungan dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), keduanya membangun pabrik synthetic rubber senilai USD 435 juta. Investor asal Prancis lainnya, Vinci, juga bekerjasama dengan BUMN Indonesia Tourisme Development Corporation (ITDC) berencana membangun sirkuit Moto GP di kawasan pariwisata Mandalika, Lombok, senilai USD 1 miliar.

Djoko menambahkan, masuknya investor asing ke Indonesia sangat baik. Hal itu menunjukkan bahwa iklim investasi di Indonesia kondusif. Selain jumlah penduduknya yang besar, sumber daya alam di sini masih menarik buat investor asing. "Masuknya investor asing bisa ikut mengembangkan industri lokal karena kekuatan modal yang dimiliki. Dan ini bisa terjadi jika industri lokal dilibatkan sebagai partner lokal," paparnya.

Maraknya investasi asal Eropa tersebut buah dari keseriusan pemerintah Indonesia dalam mengundang investor asing berinvestasi ke negeri ini. Salah satunya adalah pemberian fasilitas libur pajak.

Menurut Kepala Subdit Peraturan Pemotongan dan Pemungutan PPh dan PPh Orang Pribadi, Direktorat Peraturan Perpajakan II, Sulistyo Wibowo, saat ini ada 12 investor yang mendapatkan fasilitas tersebut. “Ke-12 investor tersebut menanamkan modal sebesar Rp 210,8 triliun,” kata Sulistyo Wibowo.

Khususnya di sektor pengolahan kapas, tidak hanya perusahaan asal Eropa yang berniat berinvestasi. Sedikitnya ada dua negara lain yang memiliki minat serupa, yaitu China, dan Korea Selatan, yang berencana mengembangkan bisnis kapas di Indonesia. Hal itu karena adanya keterbatasan aturan di masing-masing negara tersebut, sehingga tidak dapat mengembangkan bisnis kapas disana.

Sektor pengolahan kapas di Indonesia, yang tidak termasuk ke dalam daftar negatif investasi, turut menciptakan daya tarik investor asing. Produsen kapas untuk kecantikan, kesehatan dan industri yang terintegrasi dari hulu ke hilir di Indonesia juga sangat terbatas, tercatat hanya ada dua perusahaan, salah satunya perusahaan terbuka, yang sahamnya sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6092 seconds (0.1#10.140)