Diacak-acak Barang Impor, Juragan Tekstil Sempat Nangis Darah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) meminta kepada pemerintah agar tata niaga bahan baku impor tekstil terus diperbaiki. Sebab, bahan baku impor meresahkan industri tekstil karena mengganggu utilisasi industri.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa Sastraatmaja mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian untuk memperbaiki tata niaga impor ini. "Dengan banjir impor utilisasi industri TPT sangat rendah" katanya dalam Market Review IDX Channel, Selasa (19/1/2021).
Namun demikian pihaknya mengaku, saat ini tata niaga bahan baku impor tekstil kondisinya sudah lebih baik dari sebelumnya. Hal ini berkat pembicaraan API dengan Kemenperin pada 2019. Ia mengatakan, bahwa Kemenperin telah berkerja keras untuk melakukan pengendalian impor. Hal itu terlihat dari surplus neraca perdagangan TPT yang meningkat pada tahun 2020.
"Dengan dikendalikan bahan baku impor tekstil ini, kinerja industri TPT sudah lebih baik dari pada 2019. Pada periode Januari - Oktober TPT surplus 200 juta dolar dari tahun sebelumnya di periode yang sama," terangnya.
Dia menambahkan, dengan adanya perbaikan tata niaga lagi industri TPT akan bisa lebih berkembang. Sehingga target tahun ini dapat tercapai.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa Sastraatmaja mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian untuk memperbaiki tata niaga impor ini. "Dengan banjir impor utilisasi industri TPT sangat rendah" katanya dalam Market Review IDX Channel, Selasa (19/1/2021).
Namun demikian pihaknya mengaku, saat ini tata niaga bahan baku impor tekstil kondisinya sudah lebih baik dari sebelumnya. Hal ini berkat pembicaraan API dengan Kemenperin pada 2019. Ia mengatakan, bahwa Kemenperin telah berkerja keras untuk melakukan pengendalian impor. Hal itu terlihat dari surplus neraca perdagangan TPT yang meningkat pada tahun 2020.
"Dengan dikendalikan bahan baku impor tekstil ini, kinerja industri TPT sudah lebih baik dari pada 2019. Pada periode Januari - Oktober TPT surplus 200 juta dolar dari tahun sebelumnya di periode yang sama," terangnya.
Dia menambahkan, dengan adanya perbaikan tata niaga lagi industri TPT akan bisa lebih berkembang. Sehingga target tahun ini dapat tercapai.
(nng)