Kolombia Tertarik Gabung BRICS, Dukungan Datang dari Brasil

Sabtu, 20 April 2024 - 21:55 WIB
loading...
Kolombia Tertarik Gabung...
Kolombia sedang bergerak cepat untuk bisa menjadi anggota penuh BRICS sesegera mungkin, usai mendapatkan dukungan dari tetangganya Brasil. Foto/Dok
A A A
BOGOTA - Kolombia sedang bergerak cepat untuk bisa menjadi anggota penuh BRICS sesegera mungkin, usai mendapatkan dukungan Brasil. Hal ini terungkap dalam pernyataan bersama dari para pemimpin Brasil dan Kolombia, usai menggelar pertemuan di Bogota.

BRICS – yang sebelumnya terdiri dari Brasil , Rusia, India, China, dan Afrika Selatan – telah melakukan ekspansi besar-besaran. Ada empat negara lagi yang bergabung yakni – Ethiopia, Iran, Mesir, dan Uni Emirat Arab – pada awal tahun ini, dan tidak menutup kemungkinan untuk semakin meluas ke depannya.



"Presiden (Petro menyatakan minat Kolombia untuk bergabung dengan BRICS sebagai anggota penuh sesegera mungkin, dan Presiden Lula menyambut inisiatif ini dan berjanji untuk mempromosikan pencalonan Kolombia," bunyi pernyataan dari Luiz Inacio Lula da Silva dan Gustavo Petro.



Beberapa negara lain telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan kelompok ekonomi non-Barat tersebut, bahwa di antaranya sudah secara resmi mengajukan proposal, termasuk Venezuela, Thailand, Senegal, Kuba, Kazakhstan, Belarus, Bahrain, hingga Pakistan.

Pada bulan Februari, Venezuela mengumumkan pihaknya berharap dapat mengamankan keanggotaan BRICS pada pertemuan puncak berikutnya di Rusia pada bulan Oktober. Presiden Venezuela, Nicolas Maduro telah menyatakan, bahwa munculnya dunia multipolar baru "tidak dapat diubah," dimana Ia menggambarkan kelompok BRICS sebagai "masa depan umat manusia."

Nigeria pada bulan Maret juga mengungkapkan rencananya untuk bergabung dengan BRICS dalam dua tahun ke depan. Mereka melihat keanggotaan BRICS sebagai cara untuk membuat suaranya didengar di panggung global.

Sekitar 25 negara telah menyatakan minat menjadi anggota BRICS saat pertemuan puncak di kota Kazan Rusia pada bulan Oktober, lalu. Hal ini disampaikan duta besar Afrika Selatan untuk Rusia, Mzuvukile Jeff Maqetuka kepada kantor berita TASS pada bulan Februari.

Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), BRICS saat ini menyumbang sebanyak 36% dari PDB global dalam hal paritas daya beli (PPP). Angka tersebut unggul dibandingkan G7 -kelompok negara-negara maju- dengan lebih dari 30%.

Kepala the New Development Bank (NDB), Dilma Rousseff mengatakan, pada bulan Februari bahwa negara-negara anggota BRICS akan menyalip G7 dalam kontribusi mereka terhadap PDB global secara nominal dalam empat tahun ke depan. Menurutnya, pangsa kelompok BRICS terhadap ekonomi global akan meningkat menjadi 40% pada tahun 2028, sedangkan kelompok negara-negara maju G7 akan turun menjadi 27,8%.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Negara Baru BRICS Ini...
Negara Baru BRICS Ini Tolak Mata Uang Lokal untuk Transaksi Minyak, Pilih Dolar AS
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
Perputaran Uang Lebaran...
Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Sinyal Peringatan Ekonomi RI?
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
Perubahan Komisaris...
Perubahan Komisaris BNI, Deputi Protokol Istana Diganti Profesional
IKN Tetap Dibuka Selama...
IKN Tetap Dibuka Selama Lebaran 2025, Catat Jam Kunjungan dan Cara Daftarnya
Profesional dan Begawan...
Profesional dan Begawan Ekonomi Jadi Pengurus, Danantara Diyakini Mampu Tumbuhkan Investasi
Hubungan Afsel dan BRICS...
Hubungan Afsel dan BRICS Makin Kuat usai Tak Lagi Dapat Bantuan AS
Setelah Tembus Pasar...
Setelah Tembus Pasar AS, Krakatau Steel Ekspor Baja Canai Panas ke Eropa
Rekomendasi
Ini Sosok Penting di...
Ini Sosok Penting di Balik Keputusan Mualaf Ruben Onsu
Arus Balik Penumpang...
Arus Balik Penumpang KA Mulai Ramai di Stasiun Pasar Senen pada Hari Ketiga Lebaran
Duka Anak Atas Meninggalnya...
Duka Anak Atas Meninggalnya Ray Sahetapy: Selamat Jalan Ayah
Berita Terkini
IMF Abaikan Ancaman...
IMF Abaikan Ancaman Resesi dari Kebijakan Tarif Trump
45 menit yang lalu
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
9 jam yang lalu
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
10 jam yang lalu
Jadwal Program Pemutihan...
Jadwal Program Pemutihan Pajak Kendaraan Tahun 2025 di 11 Provinsi
11 jam yang lalu
Pecah Rekor Lagi, Harga...
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp1.826.000 per Gram
12 jam yang lalu
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan...
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Sampai Hari Pertama Lebaran
13 jam yang lalu
Infografis
AS Tepis Bisa Matikan...
AS Tepis Bisa Matikan Jet Tempur Siluman F-35 dari Jarak Jauh
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved