Raup Laba Bersih 2023 USD19,6 Juta, TPMA Bagikan Deviden Rp196,67 Miliar

Jum'at, 26 April 2024 - 21:36 WIB
loading...
Raup Laba Bersih 2023 USD19,6 Juta, TPMA Bagikan Deviden Rp196,67 Miliar
PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) dalam paparan publik Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Jumat (26/4/2024). FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Di tengah ketidakpastian ekonomi global, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) pada 2023 berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar USD19,6juta atau setara Rp319,4 miliar (kurs jisdor Rp16.222 per dolar AS). Keuntungan itu meningkat 37% dibanding 2022 yang mencapai USD14,2 juta atau Rp231,8 miliar.

Laba bersih TPMA didorong kenaikan pendapatan bersih sebesar 6,02% pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya, dari USD62,8 (Rp1,018 triliun) menjadi USD66,58% (1,080 triliun).

"Pencapaian tersebut merupakan hasil dari peningkatan volume pengangkutan pada tahun 2023," kata Direktur TPMA Rudi Sutiono dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (26/4/2024).

Baca Juga: Tertolong Dividen BUMN, PNBP Capai Rp156,7 Triliun per Maret 2024

Rudi mengungkapkan, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan, Jumat (26/4/2024), Perseroan memutuskan membagikan dividen tunai sebesar Rp75 per lembar saham atau sebesar Rp196,67 miliar. Nilai deviden yang dibagikan kurang lebih 63% dari laba bersih 2023.

Pembagian dividen terdiri dari dua bagian, yakni sebesar Rp30 per lembar saham yang telah dibagikan sebagai dividen interim pada 5 Desember 2023, dan sisanya sebesar Rp45 per lembar saham akan dibagikan sebagai dividen final sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku.

"Perseroan telah mencatatkan pembagian dividen tunai tahunan sejak tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2013, kecuali pada tahun finansial 2014 dan 2015," katanya.

Direktur Utama TPMA Ronny Kurniawan optimistis dengan kinerja perusahaan pada tahun ini. Sebab, meski ekonomi global mengalami tekanan, tapi pertumbuhan domestik bruto (PDB) Indonesia tetap melaju pada tingkat 5,05%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas unggulan Indonesia, yaitu batubara masih berkontribusi tinggi terhadap ekspor Indonesia.

"Di tahun 2024, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat target produksi batubara yang lebih tinggi dari pada target produksi di tahun 2023. Hal ini mencermikan tingginya permintaan baik di pasar domestik maupun ekspor," katanya.



Perseroan memanfaatkan momentum permintaan pasar dengan menambah armada baru yang terdiri dari 2 tongkang dan 3 tug boat dengan nilai realiasi capex sekitar USD9 juta untuk 2023. Dengan demikian, pada akhir 2023, Perseroan telah memiliki 41 unit tug boat, 35 unit tongkang, dan 3 floating crane.

Selain itu, PT Trans Logistik Perkasa (TLP), anak usaha perseroan dengan kepemilikan saham oleh Perseroan sebesar 30%, telah melakukan pembelian 79 unit tug boat dan tongkang untuk kebutuhan operasional di akhir Oktober 2023.

"Untuk menanggapi peningkatan produksi batubara pada tahun 2024, TPM berencana menerima 6 unit tongkang, 2 unit tug boat, dan 1 unit floating crane yang telah dipesan sebelumnya dengan budget capex senilai USD30 juta," katanya.

Dalam agenda ke-2 sampai 4 dari RUPSLB, katanya, manajemen mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham untuk melakukan penambahan modal melalui penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu seri I (PHMETD I), dengan jumlah lembar sebanyak banyaknya 1,13 miliar saham baru. Rencana penggalangan dana dari penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk ekspansi usaha Perseroan secara non-organik.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1938 seconds (0.1#10.140)