Pemprov Jabar Dukung Proyek Tol Jakarta-Cikampek Selatan

Rabu, 09 Januari 2019 - 15:11 WIB
Pemprov Jabar Dukung Proyek Tol Jakarta-Cikampek Selatan
Pemprov Jabar Dukung Proyek Tol Jakarta-Cikampek Selatan
A A A
BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendukung rencana pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Selatan yang terbentang dari Jatiasih Bekasi hingga Sadang Purwakarta. Diketahui, pemerintah sudah menyiapkan tol baru sebagai pemecah kemacetan di Tol Cikampek, meski pembangunan tol layang (elevated) belum rampung.

Tol ini berada di sisi selatan Tol Cikampek lama, membelah mulai dari Jatiasih Bekasi hingga tersambung ke Sadang Purwakarta sepanjang 62 kilometer.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Iwa Karniwa, mengakui pengembangan Tol Cikampek sebagai kebutuhan yang mendesak, mengingat tingginya volume kendaraan di Tol Cikampek lama. Pembangunan Tol Cikampek Selatan juga dinilainya menjadi solusi dari kepadatan lalu lintas di Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang).

Menurut Iwa, hasil prastudi menunjukan pertumbuhan lalu lintas di Tol Cipularang sangat tinggi dimana rasio volume kapasitas tol tersebut sudah mencapai 0,8. Diprediksi, kata Iwa, rasio ini akan meningkat menjadi 1 pada 2025 mendatang. Sehingga kemacetan total dipastikan terjadi jika ada kendala di Tol Cipularang.

"Artinya, kebutuhan untuk meningkatkan jalan tol sudah sangat mendesak karena pelebaran jalan tol (Cipularang) menjadi 2x3 jalur pun tidak mungkin dilaksanakan karena ketiadaan lahan," jelas Iwa, Rabu (9/1/2019).

Senada dengan Iwa, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar, Dedi Taufik pun menilai, pengembangan Tol Cikampek mampu mengurangi beban Tol Cikampek mengingat lalu lintas harian rata-rata (LHR) di Tol Cikampek sudah sangat tinggi.

Terlebih, Tol Cikampek merupakan salah satu jalur transportasi strategis sebagai media pergerakan angkutan orang maupun barang menuju maupun keluar Jakarta dari Jabar dan berlanjut dari atau ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan seterusnya.

"Gangguan terhadap pergerakan transportasi menuju Jakarta dan sebaliknya berimplikasi adanya gangguan terhadap dinamika perekonomian secara nasional," katanya.

Dedi juga menilai, pembangunan Jalan Tol Cikampek Selatan setidaknya memberikan ruang gerak untuk mengimbangi pertumbuhan kendaraan yang tidak sebanding dengan jalan eksisting. "Pertumbuhan kendaraan di Jabar saja sudah 12% per tahun, sementara pertumbuhan jalan hanya 1,2% per tahunnya," sebut Dedi.

Diketahui, tol ini akan terintegrasi dengan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) serta Tol Purbaleunyi. Nantinya, terdapat tujuh Gerbang Tol (GT) di Jalan Tol Japek II Selatan. Ketujuh GT tersebut adalah GT Jati Asih, Bantar Gebang, Setu, Sukaragam, Taman Mekar, Kutanegara, dan Sadang.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6987 seconds (0.1#10.140)