Konsumen Jadi Korban, Menhub Didesak Batalkan Bagasi Berbayar

Jum'at, 11 Januari 2019 - 13:38 WIB
Konsumen Jadi Korban, Menhub Didesak Batalkan Bagasi Berbayar
Konsumen Jadi Korban, Menhub Didesak Batalkan Bagasi Berbayar
A A A
JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membatalkan rencana dua maskapai berbiaya hemat, Lion Air dan Citilink, menerapkan kebijakan bagasi berbayar.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, hak konsumen terabaikan jika tarif pesawat naik sementara kualitas pelayanannya dinilai tidak menjadi lebih baik.

"Jangan sampai konsumen menjadi korban jasa pesawat udara yang dari riil tarif adalah kategori full services tetapi kualitas pelayanannya masih kategori LCC (low cost carrier)," ujarnya di Jakarta, Jumat (11/1/2019).

Tulus menjelaskan, jika tak diatur dan diawasi, maka pengenaan bagasi berbayar adalah tindakan semena-mena maskapai karena hal tersebut bisa menyundul tarif batas atas. (YLKI: Bagasi Berbayar Kenaikan Tarif Secara Terselubung)
"Bahkan menyundul tarif maskapai yang selama ini menerapkan full services policy seperti Garuda Indonesia dan Batik Air," tandasnya.

Tulus menegaskan, layanan yang diberikan Lion Air dan Citilink masih berbasis LCC. Karena itu, kebijakan bagasi berbayar ini dinilainya jelas tindakan tidak adil bagi konsumen.

"Kalau bagasi berbayar diterapkan tanpa standar harga yang jelas, lalu apa gunanya kebijakan tarif batas atas dan batas bawah pada pesawat?" pungkasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2129 seconds (0.1#10.140)