Rupiah Dibuka Berbalik Menguat Saat Yen Berjaya Lawan Dolar

Rabu, 23 Januari 2019 - 10:33 WIB
Rupiah Dibuka Berbalik Menguat Saat Yen Berjaya Lawan Dolar
Rupiah Dibuka Berbalik Menguat Saat Yen Berjaya Lawan Dolar
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Rabu (23/1/2019) dibuka berbalik menguat setelah dalam beberapa hari terakhir tertekan cukup dalam. Perbaikan mata uang Garuda mengiringi laju kencang Yen Jepang saat melawan Dolar AS seiring proyeksi suram pertumbuhan ekonomi global.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka menanjak naik menjadi Rp14.188/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah kembali melawan baik dibandingkan posisi perdagangan kemarin di level Rp14.221/USD.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah juga lebih tinggi ke posisi Rp14.195/USD. Rupiah menunjukkan pemulihan di pertengahan bulan Januari 2019 untuk menjadi sinyal positif setelah sebelumnya ambruk Rp14.230/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi melompat menuju Rp14.180/USD dengan pergerakan harian Rp14.170 hingga Rp14.210/USD. Peringkat tersebut menjadi sinyal berbaliknya rupiah, setelah sebelumnya tertahan pada posisi Rp14.214/USD.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange melesat membaik ke level Rp14.185/USD dibandingkan kemarin tergerus pada posisi Rp14.220/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.182-Rp14.200/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Yen menguat karena kekhawatiran pertumbuhan global dan perdagangan. Mata uang safe haven Yen Jepang mempertahankan tren kenaikan terhadap dolar karena kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global dan ketegangan perdagangan AS-China untuk mendorong investor menjauh dari aset berisiko.

Yen JPYsecara luas dianggap sebagai tempat berlindung yang aman selama masa gejolak pasar atau tekanan ekonomi, sedikit naik terhadap dolar di posisi 109,4 untuk menambahkan lonjakan 0,5 persen di sesi terakhir. Sementara Dolar Aussie AUD yang sering dianggap sebagai barometer untuk selera risiko global, sedikit turun di 0,7120 terhadap USD.

Indeks dolar juga menyentuh lebih rendah di 96,30. Para pelaku pasar di suku bunga berjangka bertaruh bahwa Federal Reserve akan menahan suku bunga pada tahun 2019 dalam menghadapi risiko pertumbuhan baik di dalam negeri maupun global.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0063 seconds (0.1#10.140)