Kalahkan Sawit, Sektor Pariwisata Penyumbang Devisa Terbesar RI

Selasa, 12 Februari 2019 - 10:03 WIB
Kalahkan Sawit, Sektor Pariwisata Penyumbang Devisa Terbesar RI
Kalahkan Sawit, Sektor Pariwisata Penyumbang Devisa Terbesar RI
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut sektor pariwisata berpeluang untuk menjadi penyumbang devisa terbesar bahkan melebihi sektor-sektor lain yang selama ini menjadi unggulan. Pasalnya, pariwisata Indonesia hanya perlu digarap agar bisa memberikan devisa yang besar.

"Peluang pariwisata sangat besar sekali, kita masuk 6 besar negara terindah di dunia kemudian kita juga masuk 10 besar negara yang wajib dikunjungi," ujar Joko Widodo seperti dilansir laman resmi Setkab di Jakarta.

Sambung dia, penghargaan-penghargaan yang didapat Indonesia, menjadi brand dan modal tersendiri bagi pariwisata Indonesia. "Ini brand yang tinggal kita garap agar pariwisata bisa memberikan devisa paling banyak, meskipun devisa pariwisata sudah mencapai USD17 miliar sudah mengalahkan kelapa sawit, mengalahkan CPO. Sekarang sudah paling tinggi," katanya.

Jokowi mengaku pernah menyampaikan kepada Menteri Pariwisata (Menpar) secara khusus terkait besaran anggaran untuk promosi pariwisata. "Saya pernah menyampaikan ke Menpar sebenarnya butuhnya berapa sih untuk promosi. Pak Menpar minta Rp7 triliun dari sebelumnya Rp1 triliun. Enggak apa-apa sebenarnya tapi pertanyaannya produknya sudah siap belum, saya lihat destinasinya belum siap," katanya.

Oleh karena itu, Ia memerintahkan Menteri PUPR untuk konsentrasi menggarap 4 destinasi pariwisata prioritas dari 10 Bali Baru yang sedang dikembangkan dari sisi infrastruktur. Sebanyak 4 destinasi pariwisata prioritas yang dikonsentrasikan untuk dibangun infrastruktur pendukungnya lebih dulu yakni Mandalika, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Borobudur.

Presiden menegaskan infrastruktur dibangun besar-besaran tahun ini karena juga terkait dengan pengembangan pariwisata termasuk ketersediaan pasokan listrik. Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi meminta kepada Pemerintah Daerah untuk merespon pembangunan infrastruktur khususnya jalan tol dengan kebijakan terkait pariwisata.

Sambung dia mencontohkan tol trans-Jawa yang sudah tersambung diharapkan aksesnya untuk diintegrasikan dengan kawasan-kawasan wisata daerah. "Kita harapkan tolong tol ini disambungkan dengan kawasan-kawasan wisata yang ada di daerah Bapak Ibu sekalian," katanya.

Jika tidak sanggup, Presiden menegaskan agar Pemda segera melaporkan kepada Kementerian PUPR agar dibangun dan diambil alih oleh pemerintah pusat. "Tapi jangan semuanya dibangun pemerintah pusat," katanya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3469 seconds (0.1#10.140)