Devisa Pariwisata Ditargetkan Capai Rp24,31 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun ini menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 1,8-3,6 juta orang. Nilai devisa pariwisata dari kunjungan tersebut ditargetkan mencapai USD470 juta hingga USD1,7 miliar atau sekitar Rp6,7 triliun hingga Rp24,31 triliun (kurs Rp14.300 per USD).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, untuk mencapai target devisa di sektor pariwisata tersebut dibutuhkan sejumlah variabel penting. Di antaranya adalah penyediaan infrastruktur pariwisata yang memadai agar dapat menyediakan pariwisata yang berkualitas.
"Wisatawan tentu akan membelanjakan dananya lebih besar untuk suatu destinasi yang berkualitas, baik dari segi 3A (atraksi, akses dan amenitas) maupun infrastruktur pendukungnya," ujar Sandiaga Uno di Jakarta, Kamis (20/1/2022).
Sandiaga mengatakan, salah satu sisi positif deari pandemi adalah mempercepat perubahan paradigma pembangunan pariwisata, dari quantity tourism (pariwisata berbasis kuantitas) menjadi quality and sustainable tourism (pariwisata berkelanjutan dan berbasis kualitas) sebagaimana arahan Presiden pada tahun 2019.
"Kita menekankan kepada prinsip sustainable tourism yang bergantung pada apa yang kita tawarkan kepada para wisatawan sesuai tren pariwisata ke depan yaitu more personalized, customized, localized dan smaller in size," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, dari sisi nilai tambah ekonomi kreatif ditargetkan tahun 2022 dapat mencapai Rp1.236 triliun. Sementara nilai ekspor produk kreatif ditargetkan mencapai USD21,28 miliar (Rp304,3 triliun). Sedikit lebih baik dari perkiraan capaian tahun 2021 yang sebesar USD20,48 miliar (Rp292,86 triliun).
"Dampak dari pertumbuhan itu tentunya akan memperluas jumlah lapangan kerja pada sektor parekraf. Tahun 2022 ini kita menargetkan akan tercipta 400 ribu lapangan kerja baru yang berkualitas di sektor pariwisata. Sementara di ekonomi kreatif akan tumbuh lebih dari 600-700 ribu lapangan kerja yang ditopang oleh sektor unggulan yakni kuliner, kriya, dan fashion," tandasnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, untuk mencapai target devisa di sektor pariwisata tersebut dibutuhkan sejumlah variabel penting. Di antaranya adalah penyediaan infrastruktur pariwisata yang memadai agar dapat menyediakan pariwisata yang berkualitas.
Baca Juga
"Wisatawan tentu akan membelanjakan dananya lebih besar untuk suatu destinasi yang berkualitas, baik dari segi 3A (atraksi, akses dan amenitas) maupun infrastruktur pendukungnya," ujar Sandiaga Uno di Jakarta, Kamis (20/1/2022).
Sandiaga mengatakan, salah satu sisi positif deari pandemi adalah mempercepat perubahan paradigma pembangunan pariwisata, dari quantity tourism (pariwisata berbasis kuantitas) menjadi quality and sustainable tourism (pariwisata berkelanjutan dan berbasis kualitas) sebagaimana arahan Presiden pada tahun 2019.
"Kita menekankan kepada prinsip sustainable tourism yang bergantung pada apa yang kita tawarkan kepada para wisatawan sesuai tren pariwisata ke depan yaitu more personalized, customized, localized dan smaller in size," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, dari sisi nilai tambah ekonomi kreatif ditargetkan tahun 2022 dapat mencapai Rp1.236 triliun. Sementara nilai ekspor produk kreatif ditargetkan mencapai USD21,28 miliar (Rp304,3 triliun). Sedikit lebih baik dari perkiraan capaian tahun 2021 yang sebesar USD20,48 miliar (Rp292,86 triliun).
"Dampak dari pertumbuhan itu tentunya akan memperluas jumlah lapangan kerja pada sektor parekraf. Tahun 2022 ini kita menargetkan akan tercipta 400 ribu lapangan kerja baru yang berkualitas di sektor pariwisata. Sementara di ekonomi kreatif akan tumbuh lebih dari 600-700 ribu lapangan kerja yang ditopang oleh sektor unggulan yakni kuliner, kriya, dan fashion," tandasnya.
(fai)