IHSG Ditutup Menguat Tipis Jadi 6.420, Bursa Asia Bervariasi

Kamis, 14 Februari 2019 - 16:42 WIB
IHSG Ditutup Menguat Tipis Jadi 6.420, Bursa Asia Bervariasi
IHSG Ditutup Menguat Tipis Jadi 6.420, Bursa Asia Bervariasi
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Kamis (14/2/2019) ditutup bangkit kembali ke zona hijau, meski hanya tipis setelah gejolak sepanjang hari ini. Di akhir sesi, IHSG meningkat lewat peningkatan sebesar 0,90 poin atau 0,01% menjadi 6.420,02.

Pada perdagangan sesi I siang tadi, bursa saham Tanah Air tergelincir usai kehilangan 6,75 poin atau 0,11% ke level 6.412,37 saat tadi pagi, bursa saham Tanah Air balik menanjak 11,67 poin menjadi 6.430,78. Sedangkan kemarin, IHSG memerah pada akhir sesi perdagangan di posisi 6.419,12.

Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore bergerak mixed alias variatif. Kenaikan tertinggi dipimpin oleh sektor infrastruktur yang melesat hingga 1,81% diikuti perkebunan 0,62% ketika industri dasar melemah terdalam 1,08%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp9,96 triliun dengan 15,61 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp963,83 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,53 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,57 triliun. Tercatat sebesar 171 saham menguat, 271 melemah dan 130 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menguat Rp500 menjadi Rp15.500, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp425 menjadi Rp83.000 serta PT Waran Seri I Barito Pacific Tbk. (BRPT-W) bertambah Rp165 menjadi Rp750.

Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) turun Rp250 ke level Rp6.300, PT Astra International Tbk. (ASII) menyusut Rp75 ke posisi Rp7.600 serta PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) berkurang Rp55 menjadi Rp1.060.

Di sisi lain seperti dilansir CNBC, pembicaraan perdagangan tingkat tinggi antara Amerika Serikat dan China sedang berlangsung di Beijing. Saham di Asia lantas bervariasi pada perdagangan hari Kamis karena investor mencari kemajuan dalam perselisihan tarif yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.

Ada laporan bahwa Presiden AS Donald Trump mungkin mempertimbangkan, untuk memperpanjang batas waktu kesepakatan perdagangan dengan China. Sebelumnya 1 Maret, disepakati sebagai batas waktu negosiasi usai AS-China sebelumnya sepakat melakukan gencatan perang dagang selama 90 hari untuk membuka dialog.

Pasar saham daratan China sebagin besar berakhir lebih tinggi, dimana Komponen Shenzhen naik 0,597% menjadi 8.219,96 untuk mengiringi lompatan komposit Shanghai yang justru ditutup lebih rendah 0,05% atau setara dengan 1,370 poin ke level 2.719,70.

Selanjutnya indeks Hang Seng di Hong Kong turun 65.539 poin di level 28.432,05. Pada tempat lain di Asia, indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang keduanya ditutup sebagian besar masing-masing tidak berubah anjlok pada posisi 21.139,71 dan 1.589,81. Saham Fast Retailing, perusahaan di belakang jaringan toko ritel pakaian Uniqlo, naik 0,43%.

Hal itu terjadi setelah data pemerintah menunjukkan produk domestik bruto Jepang tumbuh pada tingkat tahunan 1,4% pada periode Oktober hingga Desember tahun lalu. Bursa patokan ASX 200 Australia tergelincir secara fraksional menjadi 6.059,40 karena subindex keuangan yang sangat tertekan turun 0,8%.

Saham-saham empat bank besar di Australia yang dikenal dengan sebutan Big Four menyusut. Group Perbankan Australia dan Selandia Baru tergelincir 0,34%, National Australia Bank merosot 0,66%, Westpac turun 0,72% sementara Commonwealth Bank of Australia berkurang 0,87 persen. Indeks Kospi, Korea Selatan di sisi lain melonjak 1,11% dan ditutup pada level 2.225,85.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4116 seconds (0.1#10.140)