BUMN Indofarma Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan, Stafsus Erick Thohir Ungkap Fakta Baru
loading...
A
A
A
Penyelewengan dana Indofarma dilakukan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab yang memiliki jabatan di Indofarma Global Medika. Dugaan tindak pidana disebabkan oleh oknum IGM yang tidak memberikan hasil penjualan produk kesehatan kepada Indofarma, selaku induk perusahaan.
Dia mencatat, ada uang hasil penjualan produk Rp470 miliar yang tidak disetor IGM. Padahal, anggarannya sudah diberikan pihak ketiga kepada IGM yang dipercaya Indofarma untuk mendistribusikan produk perusahaan.
“Di sana ditemukan ada Rp470 miliar, dana yang seharusnya masuk ke Indofarma nggak disetor oleh Indofarma Global Medika, itu capai Rp470 miliar, yang kita temukan,” pungkasnya.
Lantaran uang tak kunjung masuk ke kas Indofarma, sementara pihak ketiga sudah memberikan hasil penjualan produk ke IGM. Tim audit pun menaruh kecurigaan bahwa ada indikasi penyelewengan.
Proses penelusuran pun dilakukan tim audit dan ditemukan ada anggaran sebesar Rp470 miliar yang diduga dikorupsi oleh pihak IGM.
“Nah, dana ini ternyata tidak disetor padahal setelah dicek, kemarin dilakukan audit internal teman-teman Indofarma, ketika ditanya kepada IGM apakah tagihan tersebut sudah ditagih ke pihak ketiga? ternyata udah,” kata Arya.
“Sudah ditagih semua sama IGM, jadi tagihan-tagihan mereka itu kan misalnya IGM belum nagih gitu ya, ternyata uda nagih, tagihannya sudah masuk, tapi dia gak ngasih ke Indofarma-nya, itu problem besar dari Indofarma,” jelas dia.
Dia mencatat, ada uang hasil penjualan produk Rp470 miliar yang tidak disetor IGM. Padahal, anggarannya sudah diberikan pihak ketiga kepada IGM yang dipercaya Indofarma untuk mendistribusikan produk perusahaan.
“Di sana ditemukan ada Rp470 miliar, dana yang seharusnya masuk ke Indofarma nggak disetor oleh Indofarma Global Medika, itu capai Rp470 miliar, yang kita temukan,” pungkasnya.
Lantaran uang tak kunjung masuk ke kas Indofarma, sementara pihak ketiga sudah memberikan hasil penjualan produk ke IGM. Tim audit pun menaruh kecurigaan bahwa ada indikasi penyelewengan.
Proses penelusuran pun dilakukan tim audit dan ditemukan ada anggaran sebesar Rp470 miliar yang diduga dikorupsi oleh pihak IGM.
“Nah, dana ini ternyata tidak disetor padahal setelah dicek, kemarin dilakukan audit internal teman-teman Indofarma, ketika ditanya kepada IGM apakah tagihan tersebut sudah ditagih ke pihak ketiga? ternyata udah,” kata Arya.
“Sudah ditagih semua sama IGM, jadi tagihan-tagihan mereka itu kan misalnya IGM belum nagih gitu ya, ternyata uda nagih, tagihannya sudah masuk, tapi dia gak ngasih ke Indofarma-nya, itu problem besar dari Indofarma,” jelas dia.
(akr)