Jokowi Ingin Kurangi Bahan Bakar Fosil untuk Pembangkit Listrik

Senin, 25 Februari 2019 - 12:52 WIB
Jokowi Ingin Kurangi Bahan Bakar Fosil untuk Pembangkit Listrik
Jokowi Ingin Kurangi Bahan Bakar Fosil untuk Pembangkit Listrik
A A A
CILACAP - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap kehadiran infrastruktur kelistrikan PLTU Cilacap Ekspansi berkapasitas 1x660 MW bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di masa mendatang. Jokowi menegaskan ketersediaan listrik tidak hanya mendorong kegiatan industri tetapi juga memberikan peluang lebih bagi masyarakat.

"Di Jawa (listrik) tidak ada masalah, tapi di luar Jawa empat tahun lalu masih belum banyak yang berlistrik. Terutama di Indonesia Timur. Sekarang rasio elektrifikasi kita sudah 98,2%, tinggal 1,8% yang belum berlistrik. Akhir tahun, kita targetkan 99,9%, ujar Jokowi di sela-sela peresmian PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 MW di Desa Karangkadri, Slarang dan Manganti, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2/2019).

Presiden menambahkan, soal pembangkit listrik, pemerintah tidak mau tergantung pada bahan bakar fosil. Untuk itu, saat ini telah dikembangkan sejumlah pembangkit listrik terbarukan memanfaatkan tenaga angin maupun air.

"Kita bangun pembangkit tenaga angin di Sidrap, Jeneponto. Juga PLTA, kita tidak mau tergantung ke batubara," katanya. Siang Ini Jokowi Resmikan PLTU Cilacap Ekspansi Berkapasitas 1x660 MW

Jokowi menegaskan, untuk mengembangkan sektor energi harus ada visi yang bisa 50-100 tahun ke depan soal bagaimana menggunakan sumber-sumber energi.

Terkait PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 MW yang baru diresmikan, Jokowi berharap fasilitas tersebut akan menambah suplai di Jawa dan Bali.

"Ada satu lagi di sini yang berkapasitas 1×1.000 MW. Ini akan kelar akhir tahun 2019. Harusnya tahun 2020 tapi ternyata PLN bisa lebih cepat menyelesaikan, akhir tahun ini beres," kata Jokowi.

PLTU Cilacap Ekspansi Berkapasitas 1x660 MW dibangun dan dioperasikan oleh PT Sumber Segara Primadaya bersama PT Pembangkitan Jawa Bali. Pembangkit ini menempati area seluas kurang lebih 38,28 hektar.

Dengan tambahan 660 MW untuk sistem Jawa Bali, pembangkit ini akan membantu PLN untuk bisa melayani tambahan pelanggan baru hingga 682.000 pelanggan. Hal ini sejalan dengan kebutuhan akan listrik yang semakin tinggi serta upaya nyata PLN dalam mengejar target ratio elektrifikasi 99,9% pada 2019.

PLTU Cilacap Ekspansi 1 ini menggunakan Super-Critical Boiler berbahan bakar batubara Low Range dan dilengkapi dengan Electristastic Precipitat or dan Flue Gas Desulpurization yang didesain untuk dapat beroperasi secara efisien dan ramah lingkungan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3545 seconds (0.1#10.140)