Lifting Minyak RI Kuartal I 2024 Tembus 567 Ribu BOPD

Kamis, 30 Mei 2024 - 11:33 WIB
loading...
Lifting Minyak RI Kuartal...
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat rerata lifting minyak bumi sepanjang 2024 hingga bulan Maret 2024 mencapai 567,65 ribu barel per hari (BOPD), atau baru mencapai 89,4%. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat rerata lifting minyak bumi sepanjang 2024 hingga bulan Maret 2024 mencapai567,65 ribu barel per hari (BOPD), atau baru mencapai 89,4% memenuhi target produksi tahun ini yang tercantum dalam APBN sebesar 635 ribu BOPD.

"Dapat kami laporkan realisasi sampai Maret 2024 sebesar 567,65 ribu BOPD atau 89,4% dari target APBN," ujar Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM , Dadan Kusdiana dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR, Rabu (29/5).



Dadan pun mengakui bahwa sulit mencapai target lifting minyak tahun ini. Sehingga capaian realistis yang bisa dicapai hanya 596 ribu BOPD hingga akhir 2024 atau di bawah target 635 ribu BOPD.

Dikatakannya, prognosa capaian lifting minyak sepanjang 2024 itu pun diketahui menurun dibanding realisasi tahun 2023 di kisaran 605 ribu BOPD. Sementara untuk tahun 2025, Dadan membidik produksi minyak bumi Indonesia hanya di angka 597 ribu BOPD.

"Lifting migas akan di bawah target APBN 2024, kemudian target lifting minyak 2025 adalah 597 ribu BOPD," imbuhnya.



Sementara untuk produksi gas bumi , pemerintah mencatat realisasi hingga Maret 2024 lalu sebesar 885,46 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD) atau sekitar 85,7% dari target 1,03 juta BOEPD tahun ini. Apabila memenuhi target, lifting gas Indonesia pada tahun ini bakal meningkat dibandingkan realisasi tahun 2023 lalu yang hanya sebesar 960 ribu BOEPD.

Lalu untuk tahun 2025, Dadan menyebut target lifting gas di level 1,036 juta BOEPD atau sedikit meningkat dibanding target tahun ini 1,033 juta BOEPD. Meski begitu, realisasi tahun ini ia prognosakan hanya berada di level 995 BOEPD, atau di bawah target APBN, seperti halnya prognosa lifting minyak.

"Lifting migas itu 596 ribu BOPD (minyak) dan 995 BOEPD (gas) atau di bawah target APBN 2024," imbuhnya.

Lebih lanjut Dadan menuturkan, pihaknya memiliki strategi utama untuk mengupayakan lifting migas di level terbaik. Salah satunya, ialah improving existing asset value lewat peningkatan pengeboran sumur pengembangan, workover, well services, hingga reaktivasi sumur-sumur idle.

Kedua, ialah transformation of resources to production melalui percepatan POD hingga percepatan onstream proyek-proyek hulu minyak dan gas bumi. "Kedua ini transformasi dari sumber daya menjadi cadnagan, lalu dari cadangan menjadi produksi lewat proses POD dan percepatan onstream," kata dia.

Strategi selanjutnya, adalah memaksimalkan Enhanced Oil Recovery (EOR) dan Waterflood. Misalnya mempercepat proyek EOR seperti di Blok Minas. Terakhir, ialah mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) supaya melakukan eksplorasi besar-besaran untuk mendapat discovery sesuai yang diharapkan.

"Ini dilakukan dengan meningkatkan eksplorasi di offshore, laut dalam, dan Indonesia Bagian Timur. Saat ini, terdapat juga temuan di Layaran dan Geng North tahun 2023," tutup Dadan.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1852 seconds (0.1#10.140)